Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Insiden cedera yang dialami Rosyita Eka Putri Sari di semifinal beregu putri SEA Games 2017 mengingatkan manajer tim putri Indonesia, Eng Hian, pada cedera yang dialami Bellaetrix Mannuputy.
Rosyita Eka Putri Sari mengalami cedera saat melawan ganda putri Malaysia, Vivian Hoo/Woon Khe Wei dalam pertandingan bulu tangkis nomor beregu putri SEA Games 2017.
Pelatih tim putri, Eng Hian, angkat bicara mengenai cedera yang dialami oleh pasangan Ni Ketut Mahadewi Istarani tersebut.
"Pada saat lompat, posisi landing-nya nggak pas. Kalau dilihat lagi, mungkin kejadiannya hampir sama dengan cederanya Bella," ujar Eng Hian seperti dikutip BolaSport.com dari Twitter resmi PBSI, @INABadminton.
Pada saat lompat, posisi landing nya nggak pas. Kalau dilihat lagi, mungkin kejadiannya hampir sama dengan cederanya Bella. - Eng Hian
— BADMINTON INDONESIA (@INABadminton) August 23, 2017
Tunggal putri Indonesia, Bellaetrix Manuputty, mengalami cedera saat bertanding di Piala Sudirman, Mei 2015.
Rosyita dan Bella sama-sama mengalami cedera ketika salah melakukan pendaratan setelah mengembalikan shuttlecock.
Bella kini telah mulai kembali ke lapangan setelah menjalani operasi lutut.
Kondisi Rosyita akan menentukan nasib sang pasangan, Ni Ketut Mahadewi Istarani, di pertandingan nomor perorangan SEA Games 2017.
"Seandainya Rosyita tak bisa main, Ketut bisa saja dipasangkan dgn pemain putri dari ganda campuran. Ada kemungkinan seperti itu," ujar Eng Hian menambahkan.
A post shared by Badminton Indonesia (@badminton.ina) on
Indonesia dipastikan memperoleh perunggu pada pertandingan beregu putri SEA Games 2017.
Capaian ini sama dengan yang Indonesia raih di SEA Games dua tahun yang lalu, 2015.