Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

SEA Games 2017 - Susy Susanti: 3 Faktor Kenapa Indonesia Gagal Penuhi Target Emas Bulu Tangkis

By Any Hidayati - Senin, 28 Agustus 2017 | 21:35 WIB
Manajer Tim Bulu Tangkis Indonesia pada SEA Games 2017, Susy Susanti, berbicara kepada para awak media di Axiata Arena, Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis (24/8/2017). (DIYA FARIDA PURNAWANGSUNI/JUARA.NET)

Rontoknya tiga wakil bulu tangkis Indonesia nomor perorangan SEA Games 2017 di babak semifinal, Senin (28/8/2017), mendapat perhatian khusus dari Susy Susanti.

Peraih emas Olimpiade Barcelona 1992 sekaligus Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi PP Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia tersebut menilai, ada beberapa faktor penyebab kekalahan atlet Indonesia.

Susy Susanti menggarisbawahi setidaknya tiga faktor yang menyebabkan bulu tangkis Indonesia gagal memenuhi target medali emas pada SEA Games 2017, yaitu:

1. Pemain Hilang Fokus


Pasangan ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, saat menjalani pertandingan babak semifinal melawan wakil Thailand, Kittinupong Kedren/Dechapol Puavaranukroh di Axiata Arena, Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (28/8/2017). Fajar/Rian kalah dengan skor 17-21, 21-23.(BADMINTON INDONESIA.ORG)

Menurut Susy, hilang fokus menjadi faktor utama kegagalan Gregoria Mariska, Ihsan Maulana Mustofa, dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.

"Dalam tekanan seperti apapun, harusnya diatas angin, bukan sebaliknya," ucap istri Alan Budi Kusuma tersebut seperti dikutip BolaSport.com dari badmintonindonesia.org.

(Baca Juga: BWF World Championships 2017 - Duel Tunggal Putri Nozomi Okuhara Vs Pusarla V Sindhu Dianggap Standar Final Kelas Dunia)

2. Faktor Nekat


Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska, mengembalikan kok ke aran Busanan Ongbumrungphan (Thailand) pada babak perempat final SEA Games 2017. Gregoria menang dengan skor 17-21, 22-20, 21-17 pada laga yang berlangsung di Axiata Arena, Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (27/8/2017). (BADMINTON INDONESIA)

Permainan hati-hati yang kurang nekat menjadi faktor kedua.

Hal ini menjadi batu sandungan tiga wakil Indonesia melaju ke babak final bulu tangkis nomor perorangan di SEA Games 2017.

"Faktor yang menjadi titik lemah kita adalah nekatnya, beraninya yang kurang."

"Saat mereka tertekan, enggak bisa berkembang."

"Saat leading, justru gagal fokus, gampang banget buang poin," tambah Susy.

(Baca Juga: BWF World Championships 2017 - Video Indonesia Raya di Glasgow, Terima Kasih Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir)

3. Mindset Pemain


Pebulu tangkis tunggal putra, Ihsan Maulana Mustofa, saat menjalani pertandingan babak semifinal nomor perorangan pada SEA Games Kuala Lumpur 2017.(BADMINTON INDONESIA)

Kesulitan keluar dari tekan membuat tiga wakil pebulu tangkis Indonesia terhenti di babak semifinal.

"Ihsan di game kedua, saat 19-16 harusnya dia tekan terus, jangan kasih kesempatan lawan... saat menyerang hanya asal masuk saja, padahal kalau lebih keras dia bisa," jelas Susy Susanti.


Senyum Jonatan Christie, tunggal putra Indonesia, kala memenangi semifinal SEA Games 2017 melawan wakil Vietnam, Nguyen Tien Minh, Senin (28/8/2017) di Axiata Arena, Kuala Lumpur, Malaysia.(youtube.com/sport singapore)

Indonesia hanya menyisakan satu wakil tunggal putra pada partai final bulu tangkis perorangan SEA Games 2017, yaitu Jonatan Christie.

Jonatan Christie bertemu wakil Thailand, Khosit Phetpradab, pada final hari Selasa (29/8/2017).

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P