Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Cabang olahraga bulu tangkis pada SEA Games 2017 menghadirkan insiden cedera berulang sejak mulai bergulir pada Selasa (22/8/2017) di Axiata Arena, Kuala Lumpur, Malaysia.
Insiden ini bermula saat pemain melompat saat mengembalikan bola dari lawan.
Pendaratan yang kurang sempurna menyebabkan cedera lutut sehingga pemain tidak mampu melanjutkan pertandingan.
Kejadian salah pendaratan dan berujung pada berhentinya pertandingan tercatat tiga kali terjadi.
Berikut ini redaksi BolaSport.com merangkum insiden salah pendaratan yang terjadi selama pertandingan cabang olahraga bulu tangkis, 22 hingga 29 Agustus 2017:
1. Rosyita Eka Putri Sari
Cedera lutut pertama terjadi pada ganda putri Indonesia, Rosyita Eka Putri Sari pada semifinal beregu putri, Rabu (23/8/2017).
Rosyita yang berpasangan dengan Ni Ketut Mahadewi Istarani terpaksa harus mundur di babak pertama saat tertinggal 5-7 dari pasangan Malaysia, Vivian Hoo/Woon Khe Wei.
Insiden ini menyebabkan Ni Ketut/Rosyita urung tampil di nomor perorangan.
Indonesia kembali kehilangan pemain karena salah pendaratan.
Kali ini Edi Subaktiar harus merasakan apa yang dialami oleh Rosyita pada Sabtu (26/8/2017).
Turun di sektor ganda campuran bersama Gloria Emmanuelle Widjaja, Edi retired kala tertinggal 5-8 di game pertama dari pasangan Malaysia, Chan Peng Soon dan Cheah Yee See.
Pada partai final, Selasa (29/8/2017), yang mempertemukan dua ganda putri Thailand, Puttita Supajirakul/Sapsiree Taerattanachai dan Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai, insiden salah pendaratan kembali terjadi.
Sapsiree Taerattanachai menjadi pebulu tangkis ketiga yang harus mundur di tengah pertandingan.
Insiden tersebut terjadi di game kedua saat Puttita/Sapsiree unggul 7-6 atas Jongkolphan/Rawinda.
Sapsiree sempat memaksa melanjutkan pertandingan dan menambah satu poin sebelum memilih mundur pada poin 8-7 untuk keunggulannya.