Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Tim nasional Italia harus menerima kenyataan takluk 0-3 dari Spanyol dalam lanjutan pertandingan Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2018 di Stadion Santiago Bernabeu, Sabtu (2/9/2017) atau Minggu dini hari WIB.
Gol-gol kemenangan Spanyol berhasil dipersembahkan oleh Francisco Isco (menit ke-13 dan 40') dan Alvaro Morata (77').
Kekalahan ini disinyalir harus dialami Italia akibat sikap keras kepala dari pelatih Gian Piero Ventura.
Pelatih berusia 69 tahun itu menolak untuk memainkan skema 3-5-2 yang telah terbukti manjur dalam meredam permainan Spanyol.
Dalam tiga pertemuan terakhir menghadapi Spanyol, Italia selalu memainkan skema tiga bek sejajar dan menumpuk banyak pemain di lini tengah.
Hasilnya, Italia tidak pernah kalah dari Spanyol dengan meraih satu kemenangan dan dua kali imbang.
(Baca Juga: Alasan Fernando Llorente Lebih Memilih Tottenham Hotspur ketimbang Chelsea)
Ventura berdalih bahwa skema 4-2-4 yang ia terapkan dalam pertandingan tersebut merupakan bagian dari sebuah proyek yang tengah ia kembangkan yang nantinya akan menjadi dasar permainan tim.
"Kami sedang mengerjakan sebuah proyek dan tidak bisa mengubahkan hanya karena satu pertandingan. Kami harus bermain apa adanya dan sesuai dengan apa yang diinginkan," ucap Ventura kepada Rai Sport.
"Kekalahan ini adalah sebuah pengalaman. Kami akan menganalisis dan mengambil pelajaran agar bisa berkembang. Jika hanya karena satu pertandingan dapat merusak rencana kami, itu artinya tim tidak kompetitif," tuturnya.
Hasil ini membuat Spanyol semakin mengukuhkan posisi di puncak klasemen Grup G dengan 19 poin. La Roja kini unggul tiga poin atas Italia di posisi kedua.
Hasil ini juga membuat rekor panjang tak terkalahkan Italia dalam 56 pertandingan di ajang Kualifikasi Piala Dunia harus berakhir.
Rekor Italia tersebut kini disamakan oleh Spanyol yang baru saja melengkapi 56 pertandingan tak terkalahkan di ajang yang sama sejak 2006.