Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Mantan pelatih tim nasional (timnas) Inggris, Sven-Goran Eriksson, mengungkapkan satu penyesalan besar selama menangani The Three Lions.
Sven-Goran Eriksson menangani timnas Inggris pada periode 2001 hingga 2016.
Namun selama melatih Inggris, ada satu penyesalan besar yang menggelayuti Sven hingga saat ini.
Sven merasa Inggris layak menjadi juara Piala Dunia 2006 di Jerman.
Masa-masa itu merupakan masa terbaik timnas Inggris menurut Sven.
Inggris harus tersingkir dari turnamen empat tahunan itu setelah kalah dari Portugal melalui adu penalti di babak perempat final.
Pada pertandingan itu, Wayne Rooney diusir wasit karena menginjak bek Portugal Ricardo Carvalho.
"Menurut saya kami hanya tidak beruntung karena Wayne Rooney diusir wasit. Kami harus melawan 11 pemain selama satu jam. Itu bukan pekerjaan yang mudah," kata Sven seperti dilansir BolaSport.com dari Mirror.
Satu hal yang dicermati dari masa kepelatihan Sven di timnas Inggris adalah dengan memainkan dua gelandang karismatik Steven Gerrard dan Frank Lampard secara bersamaan.
(Baca Juga: Gawat, Rekor Wayne Rooney di Timnas Inggris Bisa Dipatahkan Pemain Ini!)
Gerrard dan Lampard sering dikatakan memiliki tipe yang hampir sama untuk bisa diduetkan Sven secara efektif di lini tengah timnas Inggris.
"Dua pesepak bola hebat seperti Gerrard dan Lampard bisa diaminkan bersamaan, mereka bisa bertahan dan menyerang bersama. Mereka bisa mengirim umpan, mereka bisa mencetak gol," kata Sven memuji duet Gerrard-Lampard.
Duet Gerrard-Lampard di tengah membuat nama Paul Scholes harus tergeser menjadi pemain cadangan.
Namun, Sven mengakui dirinya tak pernah mengecilkan peran Scholes sekalipun ia menempatkan pemain Manchester United itu di bangku cadangan.
"Paul adalah pemain komplet. Sangat menyedihkan ketika usai Piala Eropa 2004 ia datang kepada saya dan menyatakan pensiun," kata pelatih berpaspor Swedia itu.