Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Bos tim Red Bull, Christian Horner mengatakan sudah saatnya untuk meninjau ulang sistem penalti grid yang dinilai sudah merusak strategi para pebalap.
Hukuman turun posisi start ini akan diberikan jika sebuah tim F1 mengganti komponen power unit melebihi batas yang diizinkan.
Dilansir BolaSport.com dari Fox Sports Asia, sebanyak 6 pebalap mendapat hukuman turun grid di GP Italia lantaran mengganti komponen power unit.
Hal tersebut memicu reaksi keras dari sebagian besar pakar dan penggemar Formula 1.
Mereka berpendapat FIA harus membuat alternatif yang lebih adil untuk mencegah pebalap dari hukuman hanya karena masalah mekanis yang benar-benar di luar kendali mereka.
"Harus segera dicari cara yang lebih baik untuk menghukum pebalap dibandingkan bermain-main dengan grid," kata Christian Horner.
"Hukuman akan membuat persaingan menjadi buruk dan akan sangat memalukan jika kejuaraan hanya berisi penalti."
(Baca juga : Ini Alasan Fernando Alonso Sengaja Mendapat Hukuman Pinalti di GP Italia)
Pemilik tim Red Bull Racing ini sebenarnya sudah menyoroti hukuman ini sejak awal kompetisi.
"Saya berusaha mengubah penalti tersebut dengan mengadakan pertemuan pada awal tahun, tetapi tidak ada dukungan bulat," ujar pria kelahiran Inggris itu.
"Saya berharap jika diadakan pertemuan lagi dengan para pihak yang terkait di Formula 1, akan ada keputusan yang berbeda tentang hal ini."