Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
detik saat Catur Yuliantono terkena petasan seusai laga persahabatan tim nasional Indonesia versus Fiji di Stadion Bekasi, Sabtu (2/9) lalu.
Pihak keluarga tidak ingin berlarut dalam kesedihan dan tak ingin diganggu lagi dengan peristiwa di stadion Bekasi.
“Kami mohon agar masyarakat bisa memahami perasaan kami. Kami sudah mengiklhaskan kepergian almarhum dan sekarang kami ingin situasi yang tenang untuk keluarga,” kata Nur Hasan, mertua Catur Yuliantono.
Jangan lupa di tag ke @TabloidBOLA dengan hashtag #BOLASelasaGue kuisnya jalan 3 hari ya, dimulai dari SEKARANG !!!! #GIVEAWAY pic.twitter.com/bPyoKMT8X8
— Tabloid BOLA (@TabloidBOLA) 5 September 2017
Pihak keluarga juga menyampaikan apresiasi kepada pihak kepolisian yang berhasil mengungkap pelaku pelempar petasan.
“Kami juga ini menyampaikan terima kasih kepada pengurus PSSI yang ikut mendampingi keluarga kami sejak di rumah sakit sampai selesainya prosesi pemakaman.,” Kata Nur Hasan
Mertua Catur Juliantono juga menyampaikan semua masalah ini sudah selesai, tidak perlu dibesar-besarkan lagi.
“Saya rasa semuanya sudah selesai dan kita kembali melanjutkan aktivitas sehari-hari,” jelas Nur Hasan.
Sebelumnya, Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi melalui Sekjen PSSI Ratu Tisha Destria juga menyampaikan simpati yang dalam untuk keluarga catur.
(Baca Juga: Live Streaming Indonesia vs Filipina di Piala AFF U-18)
PSSI pun mengapresiasi gerak cepat pihak kepolisan yang berhasil menangkap tersangka pelaku pelempar petasan.
"Apresiasi kepada pihak kepolisian yang sudah bekerja keras dari mulai hari H kejadian. Melakukan olah TKP didampingi panpel PSSI sampai akhirnya bisa menjaring pelaku sampai dengan kerja kerasnya dari awal sampai akhir," ujar Ratu Tisha.
Tersangka tersebut berinisial ARP alis Rico, warga Perumahan Regency Mustika Jaya, Bekasi Timur. Dia ditangkap pada Senin (4/9/2017) dini hari sekitar pukul 00:30 WIB.
"Semoga ke depannya sinergi antara kepolisian dan pengamanan internal PSSI bisa ditingkatkan untuk sepak bola kita yang lebih baik," tambahnya.
Sebuah kiriman dibagikan oleh TABLOID BOLA (@tabloid_bola) pada
Pihak kepolisian sebelumnya sempat melakukan olah TKP sebelum akhirnya bisa menemukan bahwa Rico adalah orang yang bertanggung jawab atas tewasnya Catur.
Tisha juga menerangkan bahwa PSSI sebenarnya berusaha melakukan pengamanan dengan lebih baik lagi.
"Dari PSSI, area football security kemarin merupakan trial pertama yang kita coba 130 personel terlatih. Kita tempatkan di berbagai titik, tapi layaknya pertandingan sepak bola ada hal-hal tidak terduga yang akhirnya terjadi," tandasnya.