Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Prestasi mentereng terus menerus berhasil diraih oleh ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.
Keduanya merupakan atlet binaan PB Djarum.
Owi dan Butet, demikian sapaan akrab mereka kembali mengharumkan nama bangsa dengan berhasil meraih gelar juara ganda campuran di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2017 di Glasgow, Skotlandia.
Owi dan Butet berhasil menunjukkan kematangan pengalaman merekas etelah di partai puncak menghempaskan pasangan ZhengSiwei/Chen Qingchen dari Tiongkok dengan skor15-21, 21-16, dan 21-15.
Sebagai bentuk apresiasi atas kerjakeras dan torehan prestasi medali emas ini, Bakti Olahraga Djarum Foundation secara khusus memberikan total bonus Rp 1 milyar kepada pasangan yang telah mengoleksi satu medali emas Olimpiade, dua medali emas Kejuaraan Dunia, dan hattrick All England ini.
Penghargaan juga diberikan kepada pelatih Owi dan Butet yakni Richard Mainaky dan Vita Marissa yang mendapatkan TV LED Polytron 50 inch.
“Tontowi dan Liliyana sekali lagi menunjukan kepada kita mental juara dunia sejati. Mereka mampu bangkit, melawan, hingga berhasil meraih kemenangan. Pemberian bonus ini adalah apresiasi Djarum Foundation atas kerjakeras dan prestasi mereka mengharumkan nama bangsa di kancah dunia,” tutur Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin.
Menjadi kampiun dunia bulutangkis di bulan kemerdekaan seolah menjadi tradisi bagi Owi dan Butet. Masih kental dalam ingatan, setahun yang lalu keduanya meraih medali emas Olimpiade Rio setelah mengempaskan pasangan Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying.
Indonesia Raya pun berkumandang di Pavilion 4 Rio Centro, Brasil, tepatpada 17 Agustus 2016.
Kepada keduanya, Djarum Foundation secara khusus menggelar acara malam penghargaan pada Kamis (7/9/2017), di GOR Djarum, Jati, Kudus. Dalam acara yang digelar bersamaan dengan Final Audisi Djarum Beasiswa Bulutangkis 2017 ini hadir sejumlah mantan pebulutangkis Indonesia yang terdiri dari Liem Swie King, Christian Hadinata, Ade Candra, Johan Wahyudi, HariyantoArbi, Ivana Lie, Denny Kantono, Hastomo Arbi, Fung Permadi, Yuni Kartika, Antonius Budi Ariantho, Basri Yusuf hingga Sigit Budiarto.