Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Djarum Foundation Banjiri Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dengan Bonus

By Imadudin Adam - Jumat, 8 September 2017 | 13:56 WIB
Pasangan ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, saat menghadapi Mark Lamsfuss/Isabel Herttrich (Jerman), pada babak kedua turnamen All England di Barclaycard Arena, Birmingham, Inggris, Kamis (9/3/2017). Tontowi/Liliyana menang 21-12, 21-13. (BADMINTON INDONESIA)

Prestasi mentereng terus menerus berhasil diraih oleh ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.

Keduanya merupakan atlet binaan PB Djarum.

Owi dan Butet, demikian sapaan akrab mereka kembali mengharumkan nama bangsa dengan berhasil meraih gelar juara ganda campuran di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2017 di Glasgow, Skotlandia.

Owi dan Butet berhasil menunjukkan kematangan pengalaman merekas etelah di partai puncak menghempaskan pasangan ZhengSiwei/Chen Qingchen dari Tiongkok dengan  skor15-21, 21-16, dan 21-15.

Meski sempat kehilangan di game pertama, keduanya menunjukan mental juara dan mampu bangkit membalikan keadaan di dua game berikutnya.

Sebagai bentuk apresiasi atas kerjakeras dan torehan prestasi medali emas ini, Bakti Olahraga Djarum Foundation secara khusus memberikan total bonus Rp 1 milyar kepada pasangan yang telah mengoleksi satu medali emas Olimpiade, dua medali emas Kejuaraan Dunia, dan hattrick All England ini.

Penghargaan juga diberikan kepada pelatih Owi dan Butet yakni Richard Mainaky dan Vita Marissa yang mendapatkan TV LED Polytron 50 inch.

“Tontowi dan Liliyana sekali lagi menunjukan kepada kita mental juara dunia sejati. Mereka mampu bangkit, melawan, hingga berhasil meraih kemenangan. Pemberian bonus ini adalah apresiasi Djarum Foundation atas kerjakeras dan prestasi mereka mengharumkan nama bangsa di kancah dunia,” tutur Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin.

Menjadi kampiun dunia bulutangkis di bulan kemerdekaan seolah menjadi tradisi bagi Owi dan Butet. Masih kental dalam ingatan, setahun yang lalu keduanya meraih medali emas Olimpiade Rio setelah mengempaskan pasangan Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying.

Indonesia Raya pun berkumandang di Pavilion 4 Rio Centro, Brasil, tepatpada 17 Agustus 2016.

Kepada keduanya, Djarum Foundation secara khusus menggelar acara malam penghargaan pada Kamis (7/9/2017), di GOR Djarum, Jati, Kudus. Dalam acara yang digelar bersamaan dengan Final Audisi Djarum Beasiswa Bulutangkis 2017 ini  hadir sejumlah mantan pebulutangkis Indonesia yang terdiri dari Liem Swie King, Christian Hadinata, Ade Candra, Johan Wahyudi, HariyantoArbi, Ivana Lie, Denny Kantono, Hastomo Arbi, Fung Permadi, Yuni Kartika, Antonius Budi Ariantho, Basri Yusuf hingga Sigit Budiarto.

Kedua bintang bulutangkis Indonesia ini, lanjut Yoppy, adalah salah satu contoh nyata prestasi atlet PB Djarum yang berhasil meraih prestasi tingkat dunia.

"Lewat apresiasi penghargaan ini kami harap bisa menjadi penyemangat atlet-atlet muda lainnya untuk mengikuti jejakTontowi dan Liliyana. Meskipun berderet prestasi yang sudah mereka berikan untuk bangsa, namun mereka selalu haus gelar juara. Terpenting adalah semangat untuk  mengharumkan nama bangsa,” ujar Yoppy seperti dikutip Bolasport.com dari Tribunnews.com.

Sebelumnya, padapertengahanJuni 2017, Owi dan Butet juga berhasil menorehkan prestasi dengan gelar juara ganda campuran BCA Indonesia Open Super Series Premier 2017, setelah mengalahkan pasangan unggulan Tiongkok ZhengSiwei/Chen Qingchen.

Dalam acara malam penghargaan,Owi menyampaikan terimakasih kepada PB Djarum yang terus memacu dan memberikan tambahan motivasi kepada para pemain klub dari perkumpulan bulutangkis yang berdiri pada tahun 1969 ini.

Kepada ratusan pebulutangkis muda yang mengikuti Final Audisi Djarum Beasiswa Bulutangkis, Owi juga berpesan agar mereka giat berlatih dan jangan pernah putus asa.

"Saya bersyukur atas dukungan yang selalu diberikan Djarum Foundation dan PB Djarum kepada kami. Tentu ini menjadi penambah semangat kami berjuang meraih hasil terbaik dalam setiap pertandingan. Semoga ini juga bisa menjadi inspirasi adik-adik agar terus berjuang dan berlatih sebaik mungkin,"ungkap atlet kelahiran Selandaka, Banyumas ini.

Hal serupa diungkapkan Butet. Pebulutangkis asal Manado, Sulawesi Utara ini total sudah empat kali menyabet medalie mas Kejuaraan Dunia Bulutangkis. Dua gelar lainnya diraihnya juga pada nomor ganda campuran bersama Nova Widianto, yakni pada 2005 dan 2007.

"Saya berharap (prestasiini) bisa menjadi motivasi ke junior dan teman-teman sehingga bisa meneruskank ejayaan bulutangkis Indonesia. Mudah-mudahan bisa terus muncul juara-juara baru," uja Butet.

Acara penghargaan ini juga digelar bersamaan dengan Welcome Dinner bagi finalis Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2017 dari delapan kota audisi.

Kehadiran Owi dan Butet diharapkan menjadi suntikan motivasi bagi para peserta yang bertarung di Final Audisi. Kemeriahan acara juga semakin terasa dengan penampilan Band Kotakyang menghibur para finalis.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P