Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Secara mengejutkan media Singapura, The Straits Times, melaporkan bahwa indikasi pengaturan skor di SEA Games 2017 tercium di tiga laga.
Hal ini dikuatkan oleh salah satu analis, Ivo Romane, yang juga mantan konsultan integritas UEFA, mengutarakan bahwa ia melihat tanda-tanda pengaturan skor tersebut saat Malaysia menang 3-1 atas Laos.
"Saat skornya sedang 2-1, satu-satunya skor yang dipertaruhkan adalah 3-1. Malaysia menang 3-1 lewat gol di menit-menit akhir adalah hal yang sangat tidak biasa, itu namanya spot fixing." ujar analis tersebut.
Dilansir dari hukumpedia.com, Spot fixing merupakan salah satu dari tiga jenis pengaturan skor dalam sepak bola.
(Baca Juga: Ini Cara Sederhana Menganalisis Indikasi Pengaturan Skor di Sepak Bola)
Spot fixing merupakan suatu jenis pengaturan pertandingan pada saat-saat tertentu ketika jalannya pertandingan (misalnya, tendangan sudut dalam sepak bola) yang tidak selalu mempengaruhi hasil akhir pertandingan.
Dari pernyataan yang diutaran Ivo Romane, itu artinya Ivo melihat momen terjadinya gol yang sangat tidak biasa saat jalannya suatu pertandingan, dan itu terjadi pada proses gol pemain Malaysia, Jafri Firdaus Chew di akhir babak kedua.
Untuk lebih jelasnya lihat gambar berikut:
Apabila diamati dengan seksama, pemain Malaysia Jafri Firdaus Chew melesatkan gol tanpa ada gangguan sedikit pun dari pemain Laos dan itu terjadi di menit 90+2'.
(Baca Juga: Indonesia Vs Filipina - Wow, Pemain Pengganti Lionel Messi Timnas U-19 Tak Pernah Lakukan Kesalahan)
Para pemain Laos tidak ada yang mendekati Jafri dan berusaha menjaga pemain Malaysia itu.
Dengan hasil kemenangan 3-1 Malaysia atas Laos membuat Malaysia menjadi juara grup dan terhindar dari juara bertahan Thailand di semifinal SEA Games 2017.