Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Meski gelaran MXGP 2018 mengalami penundaan, Pemerintah Provinsi tetap menyiapkan lahan untuk sirkuit motocross seluas 15 hektar.
Lahan tersebut digunakan untuk lintasan MXGP sepanjang 1,8 hektar, juga untuk digunakan untuk fasilitas pendukung lainnya seperti tribun penonton, parkir, maupun untuk perluan sponsor dan promotor MXGP.
“Lahan sudah disediakan oleh Pemerintah Provinsi Sumsel seluas 15 hektar, dan akan dipakai sekitar 7-8 hektar saja,” ujar Riduan Temenggung, staf khusus Gubernur Sumsel.
"Tetapi ini tetap disediakan lebih luas karena untuk fasilitas pendukung lainnya."
Riduan yang pernah sukses menjadi penyelenggara motocross tingkat Asia Pasifik tahun 2016 ini mengaku, ini merupakan event yang besar sehingga membutuhkan persiapan yang matang karena diperkirakan akan hadir sekitar 60 rider dari 42 negara akan hadir.
“Ini menyangkut negara bukan hanya Sumsel, sehingga persiapan kita lebih baik. Walaupun secara sebenarnya Sumsel sudah sangat berpengalaman menggelar event internasional,” jelas Riduan.
Menurut Riduan dengan mundurnya penyelenggaraan MX GP dari 2018 menjadi 2019, maka pada tahun 2019 akan ada 2 penyelenggaraan MX GP di Pulau Sumatera yaitu di Pangkal Pinang Bangka Belitung dan Palembang Sumatera Selatan.
“Kalau dilaksanakan 2018, Sumsel sudah minta sebagai penyelenggara tunggal untuk MXGP seri 11,” jelas Riduan.
"Tetapi karena ini mengalami penundaan tahun 2019 ada 2 Provinsi di Sumatera sebagai penyelenggara. Soal waktu siapa yang dulu itu tergantung mana yang lebih siap terlebih dahulu."
Sementara itu sebelumnya Promotor lokal MXGP tahun 2019, Alfonsus Judianto, mengaku sejak awal MXGP akan bisa dilaksanakan di Jakabaring Sport City, Palembang.
Penyelenggaraan MXGP dengan Sumatra Selatan sebagai tuan rumah berdampak untuk mendatangkan wisatawan mancanegara dan investor.
“Memang banyak daerah yang meminta, tetapi kita dapat terima alasan Gubernur Sumsel yang meminta dimundurkan karena pelaksanaan Asian Games 2018,” ujar Judianto.
Menurut Judianto dirinya sudah mengenal lama Gubernur Sumsel, Alex Noerdin, ketika masih menjabat sebagai Bupati Musi Banyusin yang mau memenuhi komitmennya.
“Saya telah sebelumnya telah memberikan waktu kepada Gubernur Sumsel hingga 5 September untuk kepastiannya, tetapi kami yakin Gubernur Sumsel mempunyai komitmen yang besar untuk menyelenggarakan di Jakabaring,’ jelas Judianto.