Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SEA Games 2017 sudah selesai digelar pada 30 Agustus, lalu. Namun, masih menyisakan cerita soal tunggakan gaji dan biaya lain selama menjalani masa persiapan.
Tak hanya satu dua atlet dan perwakilan cabang olahraga yang mengeluhkan seretnya aliran dana selama persiapan SEA Games 2017.
Kasus yang cukup menyita perhatian setekah SEA Games 2017 adalah curhatan atlet tolak peluru putri, Eki Febri Ekawati, mengenai uang akomodasi yang tak kunjung cair.
Hal senada juga diungkapkan manajer tim cabang olahraga angkat besi, Alamsyah Wijaya yang menuntut pembayaran gaji pelatih asing dan uang akomodasi atlet yang belum dibayar selama 7 bulan.
Ternyata hal senada juga dialami oleh cabang olahraga voli dan panahan.
Pada Jumat (8/9/2017) akun YouTube Deddy Corbuzier mengunggah video berjudul "Mereka yang Cantik Mereka yang Terlantar #Motive (Rahasia Di Balik SEA Games dan Indonesia)" yang berisi curhatan empat atlet Indonesia dari cabang panahan dan voli tentang olahraga Indonesia.
"Kami sebenarnya juga ribut (soal uang tunjangan atlet)... tapi di-cut, seeeet gitu," ujar atlet voli putri Indonesia, Berlian Marsheila, sambil menunjukkan gestur mengunci mulut.
Atlet panahan Indonesia, Diananda Choirunisa, juga mengakui bahwa gaji dan akomodasi sering dibayar terlambat.
"Digajinya dua bulan sekali atau tiga bulan sekali," ujar Diananda
Diananda adalah atlet panahan yang menyumbang medali emas dari nomor recurve individu putri dan recurve beregu campuran pada SEA Games 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia.
Diananda mengakui bahwa gajinya sering dibayar dengan cara menyicil.
"50 (persen), 60, 90," ucap Diananda sambil tertawa.
Pemerintah berencana memberikan bonus kepada peraih medali. Peraih medali emas akan dipromosikan sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).