Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Manchester United masih memuncaki klasemen sementara Premier League - kasta teratas Liga Inggris - hingga pekan keempat musim 2017-2018.
Meski hanya bermain imbang 1-1 melawan Stoke City, raihan 10 poin United sudah cukup untuk membuat Paul Pogba dkk tak tergeser dari puncak klasemen sementara Liga Inggris.
United lebih unggul selisih gol daripada rival sekota mereka, Manchester City, yang ada di peringkat kedua dengan poin yang sama.
Tim beralias Setan Merah tersebut juga menyumbang nama Romelu Lukaku sebagai pemuncak top scorer sementara Liga Inggris musim ini.
Dengan torehan empat gol, Lukaku mengungguli para bomber dari klub lain seperti Alvaro Morata, Gabriel Jesus, dan Sadio Mane.
Meski begitu, Lukaku dianggap belum membuktikan kelasnya jika hanya mentereng di level lokal saja.
Hal tersebut dikemukakan oleh mantan pemain Manchester United, Paul Ince.
(Baca Juga: Bocoran untuk Para Rival, Inilah Kelemahan Manchester United Era Jose Mourinho)
"Lukaku masih memiliki penguasaan bola yang kurang baik sehingga jika ia ikut membangun serangan, United justru akan kebobolan karena tim unggulan Liga Champions mampu mengeksploitasi kekurangan lawan," kata Ince seperti dilansir BolaSport.com dari Dailymail.co.uk.
Melihat kekurangan lukaku tersebut, Ince yang bermain sebagai gelandang United era 1990-an pun memberikan nasihat kepada bomber berkebangsaan Belgia tersebut.
"Satu kata dari saya untuk Lukaku: bersabarlah! Ia harus bertahan pada posisi yang diperuntukkan untuknya, yaitu di area penalti," kata Ince.
Ince berharap Lukaku mengurangi kebiasaannya yang sering keluar dari area tersebut untuk ikut membantu serangan.
(Baca Juga: GALERI FOTO - Haornas 2017: Dari Tarian hingga Permainan Tradisional, Wujud Kebinekaan)
Menurut Ince, Lukaku harus rela menyerahkan urusan tersebut kepada para gelandang United.
Torehan Lukaku di Liga Inggris belum bisa dijadikan patokan tentang sejauh mana level permainan sang pemain.
Apalagi, klub-klub Liga Inggris tak lagi menjadi lawan yang ditakuti untuk level Liga Champions.