Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Duel keras tak terhindarkan pada hari laga pertama di Grup C. Grup maut itu segera mempertemukan dua klub tangguh. AS Roma menjamu Atletico Madrid pada Selasa (12/9/2017).
Penulis: Christian Gunawan
Di liga masing-masing, Roma dan Atletico Madrid dianggap penantang juara dalam beberapa musim terakhir.
Status itu saja sudah bisa dianggap patokan keketatan duel ini.
Roma meneruskan kiprah bagus musim lalu dengan kemenangan di pekan pertama Serie A.
Sayang, I Lupi menunjukkan kelimbungan dengan kekalahan dari Inter di Olimpico pada pekan kedua.
Sebuah kiriman dibagikan oleh TABLOID BOLA (@tabloid_bola) pada
Pada akhir pekan, Roma mendapatkan keuntungan kecil sebelum menjamu Atleti. Laga tandang ke Sampdoria ditangguhkan diakibatkan cuaca buruk.
Atletico sudah dua kali kehilangan poin di La Liga. Setelah ditahan tuan rumah Girona pada pekan pertama, Si Hitam-Merah diimbangi seri tuan rumah Valencia di pekan ketiga.
(Baca Juga: Buat Koreografi Save Rohingya, Bobotoh Kena Sanksi)
Walau dua kali seri, Rojiblancos masih nyaman berada tak jauh dari papan atas La Liga.
"Kami kekurangan gol, tapi tim bisa mengedepankan sejumlah hal penting," ucap pelatih Diego Simeone dikutip Marca.
Atleti mencatat kemenangan 5-1 atas tuan rumah Las Palmas di pekan kedua. Namun, ketajaman Atleti dianggap masih belum kembali seperti pada musim-musim sebelumnya.
Simeone menyorot Yannick Carrasco yang kurang tajam. Walau begitu, Atleti akan berbeda di Liga Champions.
Sangat Ofensif
Dari masa lalu dan sekarang, Atleti memperlihatkan keunggulan.
Kedua kubu baru dua kali bertemu. Di perempat final Piala UEFA 1998/99, Atletico menang di kedua laga.
Dua benturan itu telah 18 tahun berlalu. Namun, Atletico bisa berharap dominasi itu berlanjut. Atleti memiliki alasan untuk harapan itu.
Di kancah Liga Champions, Atletico layak dianggap sebagai salah satu favorit. Catatan empat musim terakhir mengarah kepada predikat itu.
Selama itu, Rojiblancos menorehkan finis minimal perempat final dan dua kali ke final.
Musim lalu, Atleti "hanya" sampai ke semifinal. Akan tetapi, pencapaian itu tak dianggap sebagai penurunan drastis. Atletico akan selalu diperhitungkan.
(Baca Juga: Bahagia di Real Madrid, Marco Asensio Tetap akan di Real Madrid)
Berada di grup maut bersama Chelsea yang sangat perlu diperhitungkan, Atleti mesti tancap gas sejak awal.
Roma patut disebut kuda hitam sebagai runner-up Serie A. Namun, untuk kiprah di Liga Champion, I Lupi akan mengulangi catatan buruk. Mereka kerap tidak berkutik di fase grup ini.
Musim ini, Roma mesti beradaptasi lagi dengan racikan pelatih anyar, Eusebio Di Francesco, yang belum pernah mencicipi Liga Champion sebagai arsitek tim.
Atleti, tanpa banyak perubahan dalam komposisi pemain dibandingkan dengan musim lalu, semakin mapan di bawah penanganan Simeone, teristimewa di Liga Champion.
(Baca Juga: Tim Terbaik Liga Italia Pekan Ketiga, Bintang Kemenangan Lazio Menjadi Pemain Paling Sempurna)
Tim Merah Putih bisa menaikkan level performa diri ketika berada di kompetisi ini.
"Kami akan merasakan laga yang berat karena Roma adalah tim yang sangat ofensif. Kami mesti bekerja keras untuk meraih tiga poin," ucap Stefan Savic, yang pernah membela Fiorentina.
Atleti mengerti apa yang dibutuhkan untuk menang, bahkan di stadion seperti Olimpico.
PRAKIRAAN FORMASI
AS ROMA (4-3-3): 1-Alisson (K); 44-Manolas, 5-J. Jesus, 20-Fazio, 11-Kolarov (B); 6-Strootman, 16-De Rossi, 4-Nainggolan (G); 23-Defrel, 9-Dzeko, 8-Perotti (P).
ATLETICO (4-4-2): 13-Oblak (K); 19-Hernandez, 2-Godin, 15-Savic, 20-Juanfran (B); 10-Carrasco, 8-S.Niguez, 5-Partey, 6-Koke (G); 7-Griezmann, 11-Correa (P).
PREDIKSI