Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Korea Open 2017 - Ganda Putra Yang Paling Dibenci Publik Indonesia Akan Menjadi Lawan Marcus Gideon/Kevin Sanjaya

By Ardhianto Wahyu Indraputra - Sabtu, 16 September 2017 | 16:37 WIB
Pasangan ganda putra Denmark, Mathias Boe (depan)/Carsten Mogensen, saat menjalani pertandingan melawan Nipitphon Phouangphet/Bodin Isara (Thailand) pada babak final Prancis Terbuka di Stadion Pierre de Coubertin, Paris, Minggu (30/10/2016). (MIGUEL MEDINA/AFP PHOTO)

Pasangan ganda putra asal Denmark, Mathias Boe/Carsten Mogensen, berhasil lolos ke babak final Korea Terbuka setelah menyingkirkan wakil Jepang, Taguro Hoki/Yugo Kobayashi, dengan skor 17-21, 21-16, 21-17.

Pada pertandingan yang berlangsung di Sk Handball Stadium, Seoul, Korea Selatan, Sabtu (16/9/2017) tersebut Boe/Mogensen berhasil menang setelah sempat terpuruk pada gim pertama.

Pada partai final, Boe/ Mogensen sudah ditunggu ganda putra andalan Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.

Pertandingan yang akan digelar Minggu (17/9/2017) ini menjadi pertemuan kelima bagi kedua pasang pemain. 

Secara keseluruhan, Boe/Mogensen tercatat unggul 3-1 atas Marcus/Kevin.

Pertemuan terakhir terjadi pada Piala Sudirman 2017. Saat itu, Boe/Mogensen mengatasi perlawanan the Minions dengan skor akhir 16-21, 24-22, 23-21.

Beberapa waktu silam Mathias Boe mengaku jika keunggulan mereka atas Marcus/Kevin membuat mereka menjadi musuh pencinta bulu tangkis Indonesia.

"Kami sudah beberapa kali mengalahkan Marcus/Kevin. Jadi, wajar kalau kami menjadi pasangan yang paling dibenci oleh penonton Indonesia," tutur Boe selepas pertandingan kejuaraan Indonesia Terbuka

Mathias/Boe dianggap melakukan selebrasi yang memancing emosi penonton Indonesia saat mengalahkan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto pada babak semifinal Indonesia Open 2017 (17/6/2017) lalu.

Beberapa saat setelah mereka memastikan kemenangan di gim ketiga, Mathias Boe menggoyangkan pantatnya dan mengacungkan jari telunjuk di depan mulutnya sebagai isyarat agar penonton diam dan berhenti menyorakinya.