Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Angin Kencang Ganggu Kejurnas Lintas Alam Paralayang di Wonogiri

By Weshley Hutagalung - Sabtu, 16 September 2017 | 18:55 WIB
Suasana lokasi lepas landas Kejurnas dan Kejuaraan Terbuka Lintas Alam Paralayang 2017, pada Ronde II, di Bukit Joglo, Waduk Gajah Mungkur, Kabupaten Wonogiri, Jumat (15/9). (TAGOR SIAGIAN/HUMAS PB FASI)

 Pada Ronde II Kejurnas dan Kejuaraan Terbuka Lintas Alam Paralayang 13-17 September 2017, angin sebenarnya layak untuk lepas landas dengan baik, berkisar 10-15 km/jam.

Namun, Jumat (15/9) kemarin, perubahan angin yang mendadak kencang membuat banyak pilot terjungkal saat lepas landas di Bukit Joglo, Desa Sendang, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.

Tugas yang berjarak 67 km menjadi semakin sulit diselesaikan karena angin dari depan yang semakin kencang.

Di sisi timur lokasi lepas landas, sebanyak 30 pilot berkelompok dan tidak bergerak selama hampir 2 jam karena angin berkecepatan 33 km/jam.

Melihat kondisi rekan-rekannya demikian, hingga waktu lepas landas ditutup pada pukul 15.00 WIB, sebanyak 24 pilot memilih untuk tidak terbang.

Meski tidak ada satupun pilot yang berhasil mencapai radius akhir (goal), mereka tetap mendapat nilai berdasarkan jarak yang sudah mereka tempuh.


Seorang pilot peserta Kejurnas dan Kejuaraan Terbuka Lintas Alam Paralayang 2017, terjungkal saat lepas landas mendadak diterpa angin kencang pada Ronde II, di Bukit Joglo, Waduk Gajah Mungkur, Kabupaten Wonogiri, Jumat (15/9).(TAGOR SIAGIAN/HUMAS PB FASI)

Salah satu peserta dari luar negeri yang hadir adalah pilot putra senior Thailand, Sarayut Chinpongsatorn.

Ia merupakan peraih medali emas nomor Lintas Alam SEA Games 2011 Indonesia.

Sarayut Chinpongsatorn membuktikan ia sudah akrab dengan alam Indonesia dan berada diperingkat kelima.