Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Cerita Praveen/Debby soal Gelar Perdana Mereka pada 2017

By Delia Mustikasari - Minggu, 17 September 2017 | 14:27 WIB
Pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Debby Susanto, berpose di podium juara Korea Terbuka 2017 di SK Handball Stadium, Minggu (17/9/2017). (BADMINTON INDONESIA)

Pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Debby Susanto, meraih gelar perdana mereka pada turnamen superseries 2017 setelah keluar sebagai juara Korea Terbuka, Minggu (17/9/2017).  

Praveen/Debby mengalahkan wakil China, Wang Yilyu/Huang Dongping, dengan skor 21-17, 21-18 pada final yang berlangsung di SK Handball Stadium.

Praveen/Debby kali terakhir naik podium kampiun pada 2016. Saat itu, mereka menjadi juara All England yang berlangsung di Birmingham, Inggris.

"Sejak All England kemarin kami benar-benar penasaran untuk naik podium lagi, cuma selalu tertunda. Tapi, akhirnya itu menjadi penyemangat kami untuk menaikkan motivasi dan akhirnya di sini kami bisa mendapat gelar," kata Debby ditemui seusai pertandingan.

Bagi Praveen/Debby, kemenangan pada Korea Terbuka membalas kekalahan mereka dari Wang/Huang pada Kejuaraan Asia 2017.

Kala itu, Praveen/Debby kalah dengan skor 22-24, 19-21.

"Kunci kemenangan kami yaitu fokus di lapangan dari awal sampai selesai pertandingan. Kami juga memperbanyak komunikasi di lapangan dan memotivasi diri sendiri dan partner," tutur Praveen.

Pada gim pertama, Praveen/Debby relatif mudah untuk memimpin jalannya pertandingan. Keduanya berhasil unggul dengan hanya satu kali tersusul 15-16.


Pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Debby Susanto, berpose di podium juara Korea Terbuka 2017 setelah mengalahkan Wang Yilyu/Huang Doping, 21-17, 21-18, di SK Handball Stadium, Minggu (17/9/2017).(BADMINTON INDONESIA)

"Dari awal saat tahu lawan China yang kami persiapkan itu siap capek dulu dan fokusnya harus konsisten dari awal sampai akhir," kata Praveen lagi.

Memasuki gim kedua, pertandingan berjalan lebih sulit. Praveen/Debby yang unggul 8-3 dan 9-5 malah tersusul menjadi 9-9.

Praveen/Debby membalas dan unggul 11-9 pada interval. Pengembalian Debby yang gagal dikembalikan Wang, menjadi poin kemenangan bagi pasangan Indonesia.

"Kami lebih enjoy dari biasanya, sama sekali nggak ada beban. Pertandingan tadi kami main lepas aja," ujar Praveen.

"Kami juga belajar dari pertandingan pada Australia Terbuka kemarin. Kami sudah bisa sampai final, tapi justru melakukan kesalahan di partai puncak. Itu yang membuat kami ingat terus, tapi juga tidak menjadi tekanan buat kami," aku Debby.

Selain gelar dari Praveen/Debby, Indonesia dipastikan akan membawa pulang satu gelar juara lagi dari "perang saudara" yang terjadi pada sektor tunggal putra.

Partai tersebut mempertemukan Jonatan Christie dengan Anthony Sinisuka Ginting.

Satu lagi wakil Indonesia yang akan berlaga di final, juga diharapkan mampu menduduki podium tertinggi.

Pasangan ganda putra Kevin Sanjaya Sukamujo/Marcus Fernaldi Gideon akan berhadapan dengan unggulan satu asal Denmark, Mathias Boe/Carsten Mogensen.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P