Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

4 Hal Unik yang Terjadi di Pertandingan Final Korea Open 2017, Nomor 3 Jarang Terjadi!

By Susi Lestari - Senin, 18 September 2017 | 09:20 WIB
Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, berpose seusai menjalani laga final Korea Terbuka 2017, di Seoul, Korea Selatan, Minggu (17/9/2017). (BADMINTON INDONESIA)

Penyelenggaraan turnamen Korea Open 2017 yang digelar di Seoul, Korea Selatan, telah berakhir pada Minggu (17/9/2017).

Usai pertandingan final, muncul nama-nama sang juara di lima sektor.

Juara di sektor tunggal adalah Anthony Sinisuka Ginting dari Indonesia (putra) dan pebulu tangkis asal India, Pusarla V. Sindhu menjadi kampiun di tunggal putri.

Sektor ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran, berturut-turut, Mathias Boe/Cartsen Mogensen (Denmark), Huang Yaqiong/Yu Xiaohan (China), dan Praveen Jordan/Debby Susanto (Indonesia).

Tidak hanya memunculkan nama-nama para juara, pertandingan final Korea Open 2017 juga menampilkan hal-hal unik sepanjang gelaran partai puncak.

Berikut adalah 5 hal unik yang terjadi dipertandingan final Korea terbuka yang dirangkum oleh redaksi BolaSport.com.

1. All Indonesian Final Sektor Tunggal Putra


Dua pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie (kiri) dan Anthony Sinisuka Ginting, berpose seusai menjalani laga final Korea Terbuka 2017, di Seoul, Korea Selatan, Minggu (17/9/2017).(BADMINTON INDONESIA)

Hal unik pertama yang terjadi pada final Korea Terbuka 2017 adalah all Indonesian final sektor tungga putra.

Indonesia yang tidak menargetkan sektor tunggal putra bisa tembus partai puncak, ternyata mampu mengirimkan dua wakilnya sekaligus, Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie.

Lebih menarik lagi, dua-duanya baru pertama kali mendapat tiket babak final turnamen BWF Superseries.

Final pun berlangsung sengit dan berakhir dengan kemenangan Anthony Sinisuka Ginting dalam pertandingan tiga gim dengan skor 21-13, 19-21, 22-20


2. Nostalgia Pertandingan Sektor Tunggal Putri


Nozomi Okuhara (dua dari kanan) meraih gelar juara dunia usai mengalahkan P.V Sindhu (kanan). (Bwfworldchampionships.com)

Pertandingan sektor tunggal putri mempertemukan dua rival abadi, Pusarla V. Sindhu (India) dan Nozomi Okuhara (Jepang).

Final Korea Terbuka di sektor ini ibarat nostlagia bagi keduanya dari final Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2107 yang digelar di Glasgow, Skotlandia, Agustus lalu.

Meski seperti final yang berulang, ternyata hasil yang didapat berbeda.

Jika pada final Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2017, Okuhara berhasil keluar sebagai juara.

Sebaliknya, di Korea Open Superseries 2017, Sindhu berhasil menjadi pemenang.

3. Kartu Kuning yang Keluar saat Final Sektor Ganda Putra


Pebulu tangkis Denmark, Mathias Boe menerima kartu kuning dari wasit pada pertandingan babak final ganda campuran Korea Open 2017 melawan marcus Gideon/Kevin Sanjaya (17/9/2017).(KOMPAS TV)

Sektor ganda putra mempertemukan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo (Indonesia) dengan Mathias Boe/Cartsen Mogensen (Denmark).

Bermain ketat dalam pertandingan rubber game, ada satu insiden unik yang terjadi, yakni saat wasit mengacungkan kartu kuning untuk Mathias Boe.

Kartu kuning itu muncul karena sebagai peringatan untuk Boe yang terus-terusan protes tentang jalannya pertandingan.

4. Tuan Rumah Pulang dengan Tangan Hampa


Huang Yaqiong/Yu Xiaohan berhasil membawa pulang gelar juara sektor ganda putri Korea Open 2017. (Kompas TV)

Sebagai tuan rumah, Korea Selatan harus menelan kekecewaan.

Hanya menyisakan satu wakil di final, yakni pasangan ganda putri Chang ye-na/Lee So-hee.

Nyatanya, pada saat final, satu-satunya wakil Korea tersebut ternyata tidak bisa meraih podium tertinggi.

Chang/Lee dikalahkan oleh lawannya Huang Yaqiong/Yu Xiaohan dengan skor 21-11, 21-15. 

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P