Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Cuaca panas di Qatar ternyata tak menjadi masalah untuk para pesepak bola berkat teknologi terbaru yang diterapkan di stadion negara di semenanjung Arab tersebut.
Qatar harus mengakui keunggulan China 1-2 saat pertandingan terakhir babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Asia pada Selasa (5/9/2017).
Pertandingan tersebut digelar di Khalifa International Stadium, Doha, dan menjadi laga internasional perdana yang dilangsungkan di stadion nasional Qatar tersebut setelah selesai direnovasi.
Pada pertandingan tersebut, sistem pendingin stadion dicoba untuk memberi kenyamana pemain dan fan yang menonton langsung ke stadion, seperti dilansir BolaSport.com dari situs resmi Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC).
More than 40,000 fans experienced our incredible cooling technology at Khalifa International Stadium during the Emir Cup final.#Qatar2022 pic.twitter.com/Z0SrekwRPc
— Road to 2022 (@roadto2022) September 17, 2017
Jika di luar stadion suhunya mencapai 38 derajat Celcius, sistem pendingin tersebut membuat suhu di dalam stadion berada pada angka 24 serajat celcius saja.
Sistem tersebut memang sudah dicoba pada laga final Piala Emir bulan Mei lalu dan menuai pujian dari banyak pihak.
Profesor Saud Abdul-Aziz Abdul-Ghani dari Universitas Qatar menjadi orang yang mendesain sistem pendingin stadion berkapasitas 40 ribu penonton tersebut.
Setelah keberhasilan itu, sistem pendingin ini dilaporkan bisa diadopsi oleh negara Asia lain yang sering bermain dalam suhu cukup tinggi.
Stadion yang akan menjadi salah tempat diadakannya Piala Dunia 2022 ini bisa menjadi contoh bagi negara-negara seperti Jepang, Korea dan China yang memainkan liga domestik mereka sepanjang musim panas.
Meski negara-negara di kawasan teluk dan timur tengah biasanya memulai liga pada bulan September, mereka juga bisa mengadopsi sistem pendingin ini.
Selain itu, kalender pertandingan FIFA yang melangsungkan pertandingan internasional pada bulan Juni bisa diuntungkan dengan sistem pendingin stadion ini.