Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Japan Open 2017 - Gagal Jadi Tumpuan Terakhir Indonesia di Sektor Tunggal Putri, Begini Komentar Fitriani

By Susi Lestari - Rabu, 20 September 2017 | 14:28 WIB
Pebulu tangkis tunggal putri nasional, Fitriani, melepas servis saat menjalani pertandingan melawan Mia Blichfeldt (Denmark) pada laga partai keempat babak penyisihan grup 1D Piala Sudirman di Carrara Indoor Sports Stadium, Gold Coast, Australia, Rabu (24/5/2017). Fitriani menang dengan skor 22-24, 21-15, 21-14. (BADMINTON INDONESIA)

Penyelenggaraan Japan Super Series Open 2017 telah memasuki hari kedua pada Rabu (20/9/2017). 

Pada hari kedua, Fitriani menjadi satu-satunya wakil Indonesia di sektor tunggal putri yang bertanding di babak pertama.

Di babak pertama, Fitriani ditantang oleh unggulan Thailand, Ratchanok Intanon.

Hasilnya, Fitriani kalah straight game dari Intanon dengan skor 20-22, 12-21.

Menjadi tumpuan harapan terakhir Indonesia di sektor tunggal putri dan ternyata gagal, Fitriani menyatakan sedang dalam keadaan tidak baik.

"Kondisi saya memang sedang flu. Tetapi tidak mau dijadikan sebagai alasan. Saya menyadari saat main tadi, teknik saya memang kurang bagus," kata Fitriani dilansir BolaSport.com dari Badminton Indonesia.

Fitriani menambahkan akan melakukan perbaikan usai menelan kekalahan di Korea dan Japan Open 2017.

"Saya tidak puas dengan hasil di Korea dan Jepang ini karena benar-benar Belum maksimal. Saya akan memperbaiki lagi baik dari segi teknik maupun non-teknik," kata Fitriani.

Dengan demikian, sudah habis tunggal putri Indonesia di Jepang Terbuka 2017.

Pada hari sebelumnya, dua tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung dan Lyanny Alessandra Mainaky telah angkat koper di babak kualifikasi.