Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Mantan Direktur Teknik Morten Frost (Denmark) mengakui bahwa keputusan untuk mundur dari Asosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM) tidak ada hubungannya dengan buruknya hasil para pebulu tangkis Negeri Jiran pada 2017.
"Saya tidak berpikir itu adalah kegagalan. Alasan saya pergi karena urusan pribadi, tidak ada hubungannya dengan hasil 2017. Jangan memperbesar persoalan karena saya tidak punya pendapat yang sama dengan BAM tentang kegagalan tersebut," kata Frost.
"Saya melihat dari sisi olahraga karena proses pembinaan bukan seperti mesin mobil. Jika bisa mengencangkan alat, kamu bisa mengendarainya dalam kecepatan 250 mil per jam. Namun, ini bukan cara kerja, tetapi DNA seseorang dan semua itu butuh proses," tutur pria berusia 59 tahun ini.
Sebelumnya, Presiden BAM Datuk Seri Norza Zakaria menganggap kegagalan Malaysia menempati posisi empat besar pada Piala Sudirman di Gold Coast, Australia, pada Mei lalu sebagai sebuah kegagalan.
Norza juga tidak senang karena Malaysia gagal memenuhi target dua keping medali emas pada SEA Games Kuala Lumpur 2017 dan tidak adanya wakil Negeri Jiran yang mencapai perempat final Kejuaraan Dunia 2017 di Glasgow, Skotlandia, 27 Agustus lalu.
Secara keseluruhan, Frost mengaku senang dengan hasil yang dia dapat selama 2,5 tahun bertugas di BAM.
"Kami memiliki musim 2016 yang fantastis. Kami meraih tiga medali perak pada Olimpiade Rio," ujar Frost.
"Dalam waktu bersamaan, kami menempatkan Lee Chong Wei (tunggal putra), Goh V Shem/Tan Wee Kiong (ganda putra), dan Chan Peng Soon/Goh Liu Ying (ganda campuran) pada peringkat tiga besar dunia," ucap Frost.
Frost mengakui bahwa ini keputusan yang sulit karena dia senang bekerja sama dengan BAM. Dia juga tidak menyesal karena telah melakukan yang terbaik.
Frost selanjutnya enggan berkomentar apakah keputusannya mundur karena masalah dengan Lee Chong Wei. Dia juga menolak berkomentar ketika ditanya apakah sudah bertemu dengan Presiden BAM.