Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Salah satu atlet angkat besi nasional Acchedya Jagaddhita mengaku ingin melewati prestasi ibunya yang juga mantan atlet angkat besi nasional, Supeni.
Tak banyak yang tahu di cabang angkat besi mulai bermunculan anak-anak mantan lifter nasional.
Ada dua lifter putri yang sudah tercatat menjalani pelatnas Asian Games 2018 di bawah naungan Program Indonesia Emas (Prima).
Mereka adalah Dwi Mayassah dan Acchedya Jagaddhita. Dwi adalah putri dari lifter peraih emas lima kali SEA Games, Sodikinsedangkan Acchedya adalah putri sulung lifter putri peraih perak Asian Games Hiroshima 1994, Supeni.
Bahkan, Direktur Progran Kepelatihan Performa Tinggi Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima), Hadi Wihardjamenyebut Acchedya sebagai 'kuda hitam' yang merupakan calon pengganti Supeni.
Ya, Acchedya yang akrab dipanggil Cendol memang punya tekad melebihi prestasi ibunya yang sekaligus pelatihnya.
"Ya, saya memang punya tekad melebihi prestasi yang pernah diraih ibu. Kalau ibu sudah meraih perak Asian Games, saya ingin meraih emas di Asian Games atau meraih medali di Olimpiade," kata Acchedya seperti dikutip Bolasport.com dari Tribunnews.com.
Supeni juga selalu mengingatkan agar Acchedya terus berlatih sehingga mampu melebihi prestasinya.
"Ya, saya memang berharap Acchedya bisa melebihi preatasi ibunya. Makanya, saya terus mengingatkan Acchedya berlatih serius," kata Supeni.
Acchedya yang lahir di Jambi, 12 Mei 1997 meraih medali perunggu di AIMAG dengan mencatat total angkatan 204kg (Snatch 91kg dan Clean & Jerk 113kg) saat tampil di kelas 58kg putri yang digelar di Weightlifting Arena Ashgabat, Turkmenistan, Rabu (20/9/2017).