Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Hasil Liga Champions - Penyelesaian Akhir Buruk, Liverpool Tertahan di Moscow

By Verdi Hendrawan - Rabu, 27 September 2017 | 03:57 WIB
Gelandang Liverpool, Emre Can (kiri) dan Jordan Henderson (kanan), berduel dengan pemain Spartak Moskva, Mario Pasalic, dalam pertandingan Grup E Liga Champions 2017-2018 di Stadion Otkrytie Arena, Moskow, Rusia, pada Selasa (26/9/2017). (KIRILL KUDRYAVTSEV / AFP)

Liverpool FC dipaksa bermain imbang 1-1 oleh tuan rumah, Spartak Moskva, pada laga Grup E Liga Champions di Stadion Otkrytie Arena, Selasa (26/9/2017) atau Rabu dini hari WIB.

Bermain di hadapan pendukung lawan, Liverpool mampu tampil mendominasi.

Tim beralias The Reds itu memiliki total 60 persen menguasaan bola.

Begitu juga dalam hal peluang. Total, Liverpool memiliki 18 peluang yang tujuh di antaranya tepat sasaran.

Spartak yang lebih banyak bertahan di sepanjang laga hanya mampu memiliki empat percobaan dengan dua shots on target.

Meski hanya lebih banyak tertekan dan minim peluang, Spartak justru mampu mencetak gol terlebih dahulu pada pertandingan ini melalui peluang pertama mereka.

(Baca Juga: Kejanggalan di Balik Keputusan Vincenzo Montella Pecat Anak Buahnya)

Gol tersebut lahir melalui eksekusi tendangan bebas Fernando Lucas Martins dari jarak yang ideal dan tidak mampu dijangkau kiper Loris Karius pada menit ke-23.

Sesaat setelah Spartak unggul, Liverpool sempat mencetak gol balasan pada menit ke-25 melalui Sadio Mane.

Namun, penyerang sayap asal Senegal itu sudah terlebih dahulu berdiri di posisi offside yang membuat gol tersebut dianulir wasit Clement Turpin.

Baru pada menit ke-31, Liverpool berhasil mencetak gol melalui aksi Philippe Coutinho.

Umpan satu dua Coutinho dengan Sadio Mane membongkar pertahanan tebal Spartak yang diakhiri oleh tendangan keras yang tak mampu diblok kiper Artyom Rebrov.

Pada pertandingan ini, Liverpool sebenarnya memiliki banyak peluang yang bisa membuat mereka meraih kemenangan besar.

Salah satu pemain yang memiliki banyak peluang emas di pertandingan ini adalah Roberto Firmino.

Setidaknya, striker asal Brasil itu memiliki empat peluang emas untuk mencetak gol.

Namun, penyelesaian akhir yang buruk dan kesigapan kiper lawan menjadi kendala bagi Firmino untuk mencetak gol.

(Baca Juga: VIDEO - Tim Asuhan Pelatih Berdarah Indonesia Kebobolan Gol Jarak Jauh pada Babak Pertama Liga Champions!)

Pemain Liverpool lainnya yang juga banyak membuang peluang emas adalah Mohamed Salah.

Penyerang sayap asal Mesir itu memiliki peluang emas setiap akhir babak, tetapi lagi-lagi digagalkan oleh akurasi penyelesaian akhir dan kesigapan kiper lawan.

Hasil ini membuat Liverpool kembali gagal meraih kemenangan di dua pertandingan pertama Grup E Liga Champions 2017-2018.

Sebelumnya, The Reds juga hanya mampu bermain imbang 2-2 dengan Sevilla.

Begitu juga dengan Spartak yang hanya mengumpulkan dua poin dari dua laga perdana setelah sebelumnya hanya bermain imbang 1-1 dengan Maribor.

Kini klasemen Grup E dikuasai oleh Sevilla setelah meraih kemenangan 3-0 atas Maribor pada waktu bersamaan.

Spartak Moskva 1 - 1 Liverpool (Fernando 23'; Philippe Coutinho 31')

Susunan pemain:

Spartak Moskva: 32-Artyom Rebrov (57-Aleksandr Selikhov 68'), 29-Ilya Kutepov, 16-Salvatore Bocchetti, 5-Serdar Tasci, 14-Giorgi Jikia, 38-Andrey Eshchenko, 50-Mario Pasalic, 11-Fernando Lucas Martins, 71-Ivelin Popov (25-Lorenzo Melgarejo 85'), 19-Aleksandr Samedov (99-Pedro Rocha 90+3'), 12-Luiz Adriano

Pelatih: Massimo Carrera

Liverpool: 1-Loris Karius, 6-Dejan Lovren, 32-Joel Matip, 18-Alberto Moreno, 66-Trent Alexander-Arnold, 14-Jordan Henderson, 10-Philippe Coutinho, 23-Emre Can (5-Giorginio Wijnaldum 73'), 9-Roberto Firmino, 19-Sadio Mane (15-Daniel Sturridge 70'), 11-Mohamed Salah

Pelatih: Juergen Klopp

Wasit: Clement Turpin

 

Menjadi tim pertama yang lolos ke putaran final Piala Asia U-16 2018 bukan jaminan bagi Timnas U-16 Indonesia untuk meraih tempat yang nyaman dalam undian. Garuda Asia, julukan Timnas U-16 Indonesia, berhasil lolos ke putaran final turnamen level junior tingkat Asia itu setelah menjadi juara Grup G dengan perolehan poin sempurna. Dari 16 tim yang lolos, Timnas U-16 Indonesia diletakkan di posisi ke-16 dan masuk pot 4. Kenapa Timnas U-16 Indonesia ditempatkan di posisi buncit dalam undian? Penentuan pot undian dinilai berdasarkan performa timnas di turnamen tahun sebelumnya. Pada 2016, Timnas U-16 Indonesia tak bisa ikut berpartisipasi di Piala Asia U-16 karena Indonesia terkena sanksi FIFA. Akibat sanksi FIFA, Timnas U-16 Indonesia tak memiliki poin sama sekali. Di pot 4, ada pula Tajikistan, Yordania, dan satu lagi menunggu dari runner-up Grup H. Tajikistan dan Yordania sama-sama tidak masuk di Piala Asia U-16 2016. Garuda Asia, termasuk tim lain di pot 4, akan mendapatkan lawan yang sangat berat dalam undian pembagian grup Piala Asia U-16 2018. #pialaasiau-16 #pialaasia #garudaasia #timnasu-16indonesia #timnasindonesia #timnasu16 #indonesia #timnasday

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P