Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Hendry Saputra: Buat Apa Jonatan Christie, Anthony Ginting, dan Ihsan Maulana Pacaran? Buang-buang Waktu!

By Susi Lestari - Rabu, 27 September 2017 | 13:19 WIB
Jonatan Christie (kiri), Ihsan Maulana Mustofa (tengah), dan Anthony Sinisuka Ginting memamerkan medali yang mereka raih dalam Badminton Asia Team Championship 2016. (BADMINTON INDONESIA)

Hendry Saputra, kepala pelatih tunggal putra PBSI, mulai angkat bicara mengenai kebijakan melarang anak asuhnya untuk pacaran.

Tiga tunggal putra yang kini menjadi anak asuh Hendry adalah Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting, dan Ihsan Maulana Mustofa.

Dilansir BolaSport.com dari Badminton Indonesia, Hendry mengklarifikasi tentang kebenaran kebijakan tersebut.

"Sebenarnya semua balik lagi ke meraka (Jonatan, Anthony, dan Ihsan). Mereka kan memiliki ambisi," kata Hendry.

"Salah satu syarat dari saya untuk memenuhi ambisi itu adalah tidak boleh pacaran dulu."

(Baca Juga: Ihsan Maulana Mustofa Akan Digembleng Sang Pelatih Pasca Pulih dari Cedera)

Pelatih yang akrab disapa Koh Hendry tersebut menambahkan kebijakan untuk tidak pacaran terlebih dahulu diambil sebagai upaya untuk mempersiapkan anak asuhnya menjadi pemain yang matang.

"Saya bilang kalau mereka itu masih muda dan belum matang. Saya inginnya mereka ikut aturan saya dulu," ujar Hendry menambahkan.

"Kalau tidak mau, saya anggap tidak berkomitmen."


Pelatih Kepala tunggal putra Indonesia, Hendry Saputra, berpose seusai menjalani konferensi pers pengumuman nama pelatih PBSI di pelatnas bulu tangkis, Cipayung, Jakarta, Rabu (4/1/2017).(DELIA MUSTIKASARI/JUARA.NET)

Hendry akan memperbolehkan anak asuhnya pacaran jika sudah meraih gelar juara dunia.

"Kalau mereka sudah meraih juara dunia, pasti sudah matang. Saya perbolehkan," ujar Hendry.

"Sama seperti jamannya Susy Susanti dan Alan Budikusuma yang bisa pacaran dan jadi juara dunia."

(Baca Juga: Pelatih Tunggal Putra: Jonatan Christie, Anthony Ginting, dan Ihsan Maulana Belum Matang, Jadi...)

Saat disinggung apakah ada anak asuhnya sudah tidak memiliki pacar semua, pelatih yang masuk ke dalam pengurusan PBSI hingga tahun 2020 itu menyebutkan tidak tahu.

"Saya tidak tahu. Tetapi kalau ketahuan melanggar, saya akan anggap tidak berkomitmen," ujar Hendry menekankan.

"Saya tidak kerja setengah-setengah. Saya dibayar PBSI sampai tujuan mereka tercapai."

Atas kebijakan yang diterapkannya di Pelatnas dan dinilai kolot, Hendry tidak ambil pusing.

"Mau dibilang kolot atau kuno, saya tidak peduli. Ini kan tim saya. Selama anak asuh saya menerima saya, tidak apa-apa. Yang lainnya tidak masalah buat saya," kata Hendry. 

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P