Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

LADI Siap Hadapi Asian Games 2018

By Imadudin Adam - Rabu, 27 September 2017 | 16:42 WIB
asian games 2018 (kompas.com)

 Hari Senin, (25/9),  Pemerintah Indonesia dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menghadiri acara konferensi internasional menentang penggunaan doping dalam olahraga di Prancis.

Konferensi yang diselenggarakan oleh Badan Dunia UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Culture Organization)  telah memasuki sesi ke enam (6) pembahasan mengenai pelarangan dan menentang penggunaan doping dalam olahraga.

Indonesia yang sejak tahun 2007 telah tergabung dalam ICADS (Internasional Convention Against Doping In Sport) terus gencar dan aktif mengkampanyekan program pelarangan penggunaan doping dalam olahraga di Indonesia.

(Baca Juga: Jelang Asian Games 2018, Menpora Ingin LADI Berikan Pengawasan Serius Terhadap Masalah Doping Atlet)

Upaya keseriusan memerangi dan memberantas doping dalam olahraga, Pemerintah  Indonesia pada tahun 2009 meresmikan Lembaga Anti Doping Indonesia (LADI), sebuah lembaga  yang berada dibawah Kementerian Pemuda dan Olahraga yang mempunyai fungsi dan tugas untuk lebih mengoptimalkan pengawasan dan pelaksanaan ketentuan anti doping dalam olahraga di Indonesia.

Gatot S Dewabroto selaku Ketua Delegasi Infonesia menganggap kehadiran Indonesia di konferensi level pejabat tingkat tinggi kali ini adalah menunjukkan bahwa Indonesia dan LADI sangat serius dalam proses pengawasan dan pencegahan bahkan penghapusan penggunaan doping dalam olahraga.

"mengingat tahun 2018 Indonesia akan menjadi tuan rumah Asian Games dan Asian Paragames pentingnya Indonesia hadir dalam konferensi ini, mungkinkan Indonesia untuk menunjukkan pada negara-negara lain, apa yang mesti dilakukan oleh negara Indonesia, semisal Indonesia ingin memiliki lab sendiri untuk menguji penggunaan doping, tapi itu bukam merupakan hal yang mudah," kata Sesmenpora Gatot Dewabroto seperti dikutip Bolasport.com dari Kemenpora.go.id.

Selain Gatot, Deputi Hukum dan Kerja Sama BNN. Irjen Pol. Arief Wicaksono Suditomo, yang juga menjadi delegasi Indonesia dalam Konferensi Internasional mengatakan, bahwa BNN sangat mempunyai kepentingan untuk hadir dalam konferensi ini, selain ingin mengetahui mengenai aturan atau konvensi mengenai pelarangan penggunaan doping dalam olahraga.