Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Begini Model Pembinaan Jonatan Christie, Anthony Ginting, dan Ihsan Maulana di Pelatnas PBSI

By Susi Lestari - Kamis, 28 September 2017 | 08:25 WIB
Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie, menjalani latihan jelang SEA Games 2017 di hall pelatnas, Cipayung, Jakarta, Kamis (6/7/2017). (DEBY DAHLIA/JUARA.NET)

Tim tunggal putra Indonesia, baru-baru ini mencetak prestasi yang memuaskan dalam ajang Korea Open Superseries 2017, pertengahan September lalu.

Pada turnamen yang digelar di Seoul, Korea Selatan, 12-17 September 2017 tersebut, tunggal putra berhasil menciptakan all Indonesian final.

Pada partai puncak tunggal putra Korea Terbuka 2017, Anthony Sinisuka Ginting harus melawan rekan senegara, Jonatan Christie.

Hasilnya, Anthony berhasil mengalahkan Jonatan melalui rubber game dengan skor 21-13, 19-21, 22-20.

Prestasi ini tentunya menjadi loncatan untuk melakukan pembinaan ke depannya di sektor tunggap putra.

"Sektor tunggal putra Indonesia diisi pemain muda seperti Jonatan, Anthony, dan Ihsan Maulana Mustofa. Pembinaannya tidak gampang," kata pelatih tunggal putra Pelatnas PBSI, Hendra Saputra.

(Baca Juga: Denmark Open 2017 - Jonatan Christie Temui Lawan Spesial Serta Aroma Balas Dendam Son Wan-ho pada Anthony Ginting)


Jonatan Christie (kiri), Ihsan Maulana Mustofa (tengah), dan Anthony Sinisuka Ginting memamerkan medali yang mereka raih dalam Badminton Asia Team Championship 2016.(BADMINTON INDONESIA)

Dilansir BolaSport.com dari Badminton Indonesia, Hendry telah menyiapkan pembinaan untuk tiga anak asuhnya tersebut.

"Pemain muda biasanya masih labil dan belum stabil meskipun tidak menampik ada yang muda dan sudah matang. Tetapi untuk karakter, mental, tidak gampang, Itu yang memerlukan pembinaan terus-menerus," ujar pelatih yang akrab disapa Koh Hendry ini.