Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Atlet paracycling Indonesia, Muhammad Fadli Imammudin, mensyukuri keberhasilannya meraih sejumlah medali pada ajang ASEAN Para Games (APG) 2017.
Pada ajang tersebut, Fadli sanggup meraih dua medali perak dan dua medali perunggu dari nomor 4.000 meter, 1.000 meter, ITT, dan road.
Sesuai dengan janji Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, atlet difabel yang berprestasi pada APG 2017 berhak mendapatkan bonus dengan nilai setara seperti yang diraih atlet SEA Games 2017.
Fadli pun bersyukur akan hal tersebut. Ia pun merasa sudah sewajarnya atlet difabel mendapatkan hak yang sama seperti atlet normal.
"Alhamdulillah bonus yang akan saya terima nilainya sama dengan atlet pada umumnya. Meski kami difabel, kami tetap penduduk Indonesia. Usahanya pun sama-sama keras. Jadi, kami juga harus mendapatkan hak yang sama," kata Fadli di Fitness First, Jakarta, Kamis (29/9/2017).
"Untuk nominalnya saya belum tahu. Namun, ketika mengetahui bahwa bonus atlet difabel setara dengan bonus atlet SEA Games, ya saya sudah cukup senang," ucap dia.
Fadli menganggap olahraga paracycling yang digelutinya merupakan sebuah hobi.
Oleh karena itu, dia menjalaninya dengan senang hati meski tak mendapatkan uang saku dan gaji selayaknya atlet pada umumnya.
Pada November 2017 mendatang, dia berharap bisa ikut kejuaraan paracycling di Jepang. Namun kembali lagi, semua itu butuh dukungan yang tak sedikit.
Fadli berharap keinginannya mengikuti kejuaraan paracycling di Negeri Sakura bisa direalisasikan Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI) selaku federasi yang menaungi atlet paracycling Indonesia.
"Kalau dari pihak PB ISSI mau menurunkan saya, tentu saya senang. kalau tidak, ya saya tidak memaksa," kata Fadli.
"Toh, kalau enggak pun, saya juga punya kerjaan lain di motor bersama Honda. Untuk paracycling ini, saya nggak setengah-setengah dan tetap maksimal. Buat saya, sepeda adalah hobi, tetapi ada targetnya," ujar dia.