Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Conor McGregor masih belum bisa menerima kekalahannya atas petinju fenomenal, Floyd Mayweather, meski pertandingan tersebut sudah berlangsung (26/9/2017) satu bulan yang lalu.
Keputusan wasit Robert Byrd yang menghentikan pertandingan di ronde 10 menjadi poin yang dikeluhkan juara bertahan kelas ringan UFC tersebut.
"Saya pikir keputusannya terlalu dini. Bagaimana anda bisa menghentikan pertarungan jika tidak ada yang KO atau tidak ada yang terjadi sebelumnya?" kata Conor McGregor seperti dilansir BolaSport.com dari Give Me Sport.
Conor McGregor pun sesumbar jika dirinya sempat nyaris menjatuhkan Floyd Mayweather di ronde sebelumnya, sehingga menurutnya keputusan wasit tidak masuk akal.
Untuk semakin memperkuat argumennya, Conor McGregor mengambil hasil pertandingan tinju antara Gennady Golovkin melawan Canelo Alvarez yang berakhir seri.
Pada pertandingan tersebut, Adelaide menjadi salah satu juri yang dianggap memberikan penilaian yang tidak akurat.
Seorang hakim memberi angka kemenangan 115-113 buat Golovkin, dengan seorang lainnya memberi angka sama 114-114. Namun Adelaide Byrd memberi kemenangan mutlak 118-110 buat Alvarez.
Keputusan Adelaide Byrd dianggap memberikan nilai yang sangat menguntungkan Canelo.
Padahal saat hasil imbang dibacakan, Canelo juga mendapat cemooh dari penggemar tinju asal Meksiko yang menyaksikan langsung di T-Mobile.
"Suami Adelaide Byrd, adalah Robert Byrd, hanya itu yang akan saya katakan. Dia adalah suaminya," ujar Conor McGregor.
Selepas pertarungan tinju profesional pertamanya melawan Floyd Mayweather, Conor McGregor direncanakan akan kembali ke arena octagon untuk bertarung melawan musuh bebuyutannya, Nate Diaz, untuk yang ketiga kalinya di ajang UFC.