Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Saat ini pebulu tangkis tunggal putra asal Denmark Viktor Axelsen berhasil menempati peringkat pertama dunia sehingga membuat dirinya mendapatkan banyak tambahan sponsor.
Jumlah pendapatan Axelsen dari beberapa produk yang mengusung namanya memiliki nilai lebih tinggi dari uang hadiah yang diperolehnya dalam berbagai turnamen.
Sang Ayah, Henrik Axelsen merangkap menajer Viktor berperan besar dalam mengurus kesepakatan antara sponsor dan putranya tersebut.
(Baca Juga: Federasi Bola Basket Internasional (FIBA) Akhirnya Jalankan Aturan Hijab)
"Ayah sangat berarti bagi kesuksesan sisi komersial saya. Dia mengambil beban besar dari saya dan mengelola segala sesuatunya demi kepentingan terbaik kami," kata Axelsen seperti dikutip Bolasport.com dari Juara.net.
"Kami juga memiliki orang-orang baik di sekitar kami dan beberapa mitra baik yang bisa membantu kami," tutur pemain berusia 23 tahun ini.
Axelsen menempati urutan pertama dunia pada Kamis (28/9/2017) atau pekan ke-39 pada musim 2017. Ia menggeser pemain Korea Selatan, Son Wan-ho.
Berdasarkan laman BWF Badminton, Axelsen telah memperoleh 76.200 poin dari 14 turnamen yang sudah dijalani.
"Bagi saya, yang paling penting adalah saya dapat fokus pada karier bulutangkis saya dan sejauh ini telah berhasil dengan sangat baik," ujar Axelsen.
Setelah menjadi Juara Dunia 2017, 27 Agustus lalu, nilai merek Axelsen telah meningkat secara drastis dan Henrik telah meminta anaknya untuk terus menunjukkan semangat juang yang baik hingga akhir tahun ini.
Axelsen juga mencatat prestasi cemerlang dengan menjuaraai Jepang Terbuka, 24 September lalu setelah mengalahkan Lee Chong Wei (Malaysia) dengan skor 21-14, 19-21, 21-14.
Sejauh ini, ada beberapa perusahaan pakaian yang mengincar Axelsen sebagai duta produk mereka. Henrik mengatakan bahwa anaknya sekarang menerima jutaan tawaran sebagai endorser merek kemeja tertentu.
Selain prestasi, hal yang menjadi daya tarik Axelsen yaitu kemahirannya dalam berbahasa Mandarin. Hal ini menjadi modal bagi produk internasional untuk menyentuh pasar Asia.