Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pebulu tangkis spesialis ganda campuran Indonesia, Liliyana Natsir, berharap bisa menjadi juara di Denmar Terbuka 2017.
Sejak menembus babak final Denmark Terbuka pada 2012 bersama Tontowi Ahmad, Liliyana belum pernah merasakan manisnya gelar juara.
Padahal, pemain yang akrab disapa Butet ini sudah empat kali mencapai final Denmark Terbuka (2012, 2013, 2014, dan 2015).
(Baca Juga: Ganda Nomor 1 Dunia Marcus Gideon/Kevin Sanjaya Salting Saat Bertemu Orang Nomor 2 di Indonesia)
"Dibilang penasaran, ya penasaran juga sih. Apalagi saya dan Owi (Tontowi) sudah empat kali masuk final, tetapi belum juga jadi juara," ucap Liliyana seperti dikutip Bolasport.com dari Juara.net.
"Mirip seperti Indonesia Terbuka. Berkali-kali masuk final, tetapi nggak juara. Baru tahun ini juara. Mudah-mudahan bisa kejadian juga di Denmark," kata pemain 32 tahun itu.
Liliyana menilai kansnya untuk meraih hasil positif pada Denmark Terbuka 2017 yang berlangsung di Odense, 17-22 Oktober mendatang, cukup besar.
Pasca-memenangi Kejuaraan Dunia BWF 2017 di Glasgow, Skotlandia, pada akhir Agustus lalu, Tontowi/Liliyana sengaja diistirahatkan oleh sang pelatih, Richard Mainaky.
Mereka juga absen dari dua turnamen superseries di Asia, Korea Terbuka dan Jepang Terbuka, pada September kemarin.
"Persiapan ke Denmark bagus. Waktu istirahat dan latihan lebih panjang, jadi secara fisik dan mental, saya dan Owi sudah siap," kata Liliyana.
Tahun lalu, Tontowi/Liliyana menelan hasil paling buruk di Denmark sepanjang karier mereka bersama.
Jauh berbeda dengan hasil pada periode 2012-2015 yang selalu mencapai babak final, laju Tontowi/Liliyana pada Denmark Terbuka2016 cuma sampai babak kedua.
Berikut rapor Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir pada turnamen Denmark Terbuka sejak 2011.
2011: babak kesatu, kalah dari Lee Yong-dae/Ha Jung-eun (Korea Selatan) 15-21, 21-12, 17-21
2012: final, kalah dari Xu Chen/Ma Jin (China) 21-23, 26-24, 11-21
2013: final, kalah dari Zhang Nan/Zhao Yunlei (China) 11-21, 20-22
2014: final, kalah dari Xu Chen/Ma Jin (China) 20-22, 15-21
2015: final, kalah dari Ko Sung-hyun/Kim Ha-na (Korea Selatan) 22-20, 18-21, 19-21
2016: babak kedua, kalah dari Wang Yilyu/Huang Dongping (China) 18-21, 21-19, 17-21