Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Olimpiade Tempat Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dapat Medali Emas Tersangkut Masalah Korupsi

By Any Hidayati - Jumat, 6 Oktober 2017 | 13:51 WIB
Peraih medali emas ganda campuran Olimpiade Rio 2016, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (Indonesia), berfoto dengan peraih medali perak Chan Peng Soon/Goh Liu Ying (Malaysia) dan peraih medali perunggu Zhang Nan/Zhao Yunlei (China) di atas podium di Riocentro Pavilion 4, Rio de Janeiro, Brasil, Rabu (17/8/2016). (GOH CHAI HIN/AFP PHOTO)

Kasus tidak sedap menimpa komite Olimpiade Rio 2016.

Presiden Olimpiade Brasil, Carlos Nuzman, ditangkap dalam Operation Unfair Play yang dilaksanakan oleh polisi Brasil.

Sebelumnya, Nuzman tidak mengakui dugaan korupsi yang dituduhkan kepadanya.

Proses penyelidikan kasus korupsi ini melibatkan polisi Prancis dan Amerika Serikat.

Rumah Nuzman telah digeledah pada bulan September 2016 lalu.

Pihak jaksa meyakini bahwa Nuzman terlibat sebagai perantara pembayaran senilah 2 juta dollar AS (sekitar Rp 27 miliar) kepada Papa Massata Diack, anak anggota Komite Olimpiade Internasional Senegal.

Pada gelaran Olimpiade Rio 2016, Indonesia mendapat medali emas melalui cabang olahraga bulu tangkis.

Ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir sukses menyabet gelar juara Olimpiade Rio 2016 setelah mengalahkan pasangan Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying.

Kasus ini menambah panjang kasus korupsi terkait Olimpiade Rio 2016.

Mantan Gubernur Rio, Sergio Cabral, dipenjara selama 14 tahun karena ikut dalam penggelapan uang konstruksi senilai 64 juta dollar AS (sekitar Rp 864 miliar).