Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Krisis Qatar, Piala Dunia 2022 Positif Dipindah?

By Bagas Reza Murti - Jumat, 6 Oktober 2017 | 19:48 WIB
Foto pembangunan Stadion Khalifa di Doha, Qatar, pada 13 Desember 2014. , yang akan menjadi salah satu stadion penyelenggara Piala Dunia 2022. (STR/AFP)

Piala Dunia 2022 di Qatar terancam batal digelar menurut sebuah laporan rahasia yang memeriksa seputar proyek pembangunan stadion untuk Piala Dunia.

Dilansir BolaSport.com dari BBC, konsultan manajemen Cornerstone Global, menilai terdapat krisis diplomatik yang berdampak pada hubungan negara kaya minyak tersebut terhadap negara tetangga.

Dokumen tersebut memperingatkan perusahaan konstruksi yang bekerja pada program infrastruktur senilai 200 miliar dollar bahwa proyek tersebut adalah "proyek berisiko tinggi".

FIFA memutuskan Qatar menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022 pada 2010. 

Namun, perjalanan mereka menjadi tuan rumah menemui perdebatan, salah satunya adalah waktu turnamen yang dipindah pada musim dingin karena suhu Qatar yangtak memungkinkan pada musim panas.

(Baca Juga: Marouanne Fellaini, Lampaui 2 Musim Terakhir dan Cetak Gol Liga Pertama di Old Trafford Sejak April 2015)

Penunjukan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia juga diharapkan sebagai simbol kesatuan regional Arab. 

Namun, pada Juni lalu, Arab Saudi, Bahrain, Mesir dan Uni Emirat Arab memutuskan hubungan diplomatik dengan tetangga mereka tersebut karena dianggap mendukung terrorisme.

Arab Saudi telah menutup perbatasan darat dengan Qatar, sementara tiga negara lainnya telah menutup akses udara dan laut dengan Qatar.

Dalam laporan yang ditunjuk Cornerstone berjudul "Qatar dalam Fokus: Apakah Piala Dunia 2022 dalam bahaya?", mengatakan bahwa terdapat banyak alasan mengapa Piala Dunia dalam bahaya, dari proses tender maupun dalam proses pembangunan insfrastruktur.

(Baca Juga: Berkunjung ke Tabloid BOLA, La Liga Academy Paparkan Visi untuk Anak-anak Indonesia)

"Mengingat situasi politik saat ini, tentu terdapat kemungkinan turnamen tidak digelar di Qatar," kata laporan tersebut.

"Sumber di Qatar telah memberitahu kami bahwa perusahaan yang bekerja untuk Piala Dunia telah merasakan akibat dari sanksi yang diterima Qatar oleh beberapa negara tetangganya. Hal ini mencakup logistik yang makin mahal," ujar laporan tersebut.

Sebelumnya, ribuan pekerja di proyek pembangunan stadion Piala Dunia ada dalam sorotan media setelah diduga tak mendapat hak kesehatan dan keselamatan layak.

Menurut Human Right Watch, ratusan pekerja migran telah meninggal dunia dalam proses pembangunan proyek stadion untuk Piala Dunia.

Namun, pihak Qatar membantah laporan tersebut.

Mereka tetap optimistis akan menggelar Piala Dunia meskipun dunia mengecam tindakannya.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P