Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Meski Indonesia Tuan Rumah Asian Games 2018, PB PRSI Hanya Punya Target Minim untuk Atlet Akuatik

By Verdi Hendrawan - Sabtu, 7 Oktober 2017 | 13:51 WIB
Ketua Umum PB PRSI Anindya Novyan Bakrie memberikan sambutan pada acara pelepasan di Hotel The Grove Suites, Kuningan, Jumat (11/8/2017) malam. (DEBY DAHLIA/JUARA.NET)

Meski raih prestasi bagus di ajang SEA Games 2017, Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI) tidak patok target besar di Asian Games 2018.

Atlet-atlet akuatik nasional berhasil menyumbangkan empat medali emas untuk kontingen Indonesia pada SEA Games 2017.

Para penyumbang medali tersebut adalah I Gede Siman Sudartawa (50 m gaya punggung), Indra Gunawan (50 m gaya dada), Gagarin Nathaniel Yus (100 m gaya dada), dan Triady Fauzi Sidiq (200 m individual medley).

Berkat prestasi membanggakan tersebut, PB PRSI pun menggelar acara syukuran di Bakrie Tower, Jakarta, pada Jumat (6/10/2017).

Selain syukuran, PB PRSI juga mengganjar para atlet peraih meradi emas tersebut dengan bonus besar, masing-masing sebesar Rp 100 juta.

Meski sangat senang dengan raihan di SEA Games, Ketua Umum PRSI, Anindya Bakrie, mengaku tidak berharap banyak kepada para atletnya di Asian Games 2018, meski Indoensia bertindak sebagai tuan rumah.

(Baca Juga: Alessandro Del Piero: Paulo Dybala Bisa Seperti Saya di Juventus)


Perenang putra Indonesia, Triady Fauzi (tengah), berpose dengan medali emas yang didapat dari nomor 200 meter gaya ganti di National Aquatic Centre, KL Sports, Bukit Jalil, Kamis (24/8/2017).(PB PRSI)

"Asalkan bisa mencolong medali saja, bagi kami itu sudah alhamdulillah. Medali apa pun. Soalnya, kami sudah absen meraih medali di Asian Games selama 25 tahun," ucap Anindya.

"Mumpung sekarang Indonesia menjadi tuan rumah, kami akan menggenjot atlet-atlet elit kami untuk bisa menyudahi penantian tersebut," tuturnya.

Asian Games 2018 akan digelar di Jakarta dan Palembang pada 18 Agustus hingga 2 September 2018.

Sejak awal Asian Games digelar pada 1951 di New Delhi, cabang renang selalu didominasi atlet-atlet Jepang dan China.

 

Egy dimasukkan setara dengan pemain remaja lain yang menjadi milik klub-klub top Eropa. Khusus buat Egy Maulana Vikri, The Guardian juga memberikan uraian alasan pemain asal Medan ini layak masuk daftar spesial tersebut. Mereka terutama menyoroti kemampuan Egy menjadi top scorer Piala AFF U-18 pada September lalu dengan delapan gol. Menurut Guardian, skill Egy kerap disebut mirip Lionel Messi karena performa yang memikat buat ukuran pemain seusianya. "Kemampuan dribel, kecepatan, dan ketenangannya dalam mengontrol bola sangat impresif. Pemain nomor 10 ini menyandang gelar Pemain Pendatang Baru Terbaik Toulon Tournament 2017 pada Juli," tulis media itu soal sang bintang muda Indonesia. #egymaulana #egymaulanavikri #indonesia #timnasu19indonesia #timnasu19 #garudanusantara #egymessi

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P