Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Merasa Difitnah, Rafael Nadal Tuntut Rp 1,5 Miliar kepada Eks Menteri Olahraga Prancis

By Nugyasa Laksamana - Sabtu, 14 Oktober 2017 | 18:48 WIB
Petenis putra Spanyol yang membela Tim Eropa, Rafael Nadal, saat menjalani pertandingan melawan wakil Tim Dunia, Jack Sock (Amerika Serikat), pada partai keenam Laver Cup di O2 Arena, Praha, Republik Ceska, Sabtu (23/9/2017). (MICHAL CIZEK/AFP PHOTO)

Petenis tunggal putra Spanyol, Rafael Nadal, menuntut uang 100 ribu Euro (sekitar Rp 1,5 miliar) kepada eks Menteri Olahraga Prancis Roselyn Bachelot yang menuduh bahwa sang petenis telah memakai doping

Bachelot, yang menjabat sebagai Menteri Olahraga Prancis pada 2007-2010, melayangkan tuduhan tersebut pada Maret 2016 dalam sebuah acara di stasiun televisi Prancis.

Saat itu, Bachelot menyebut absennya Nadal pada 2012 merupakan sebuah upaya menyembunyikan fakta bahwa dia menggunakan doping.

(Baca juga: Roger Federer Ikuti Jejak Rafael Nadal di Ajang Shanghai Masters 2017)

Pengacara Nadal, Patrick Maisonneuve, telah mewakili sang peraih 16 gelar Grand Slam tersebut pada sidang yang diadakan di Paris, Prancis, Jumat (13/10/2017).

Maisonneuve mengatakan bahwa tuduhan Bachelot dapat memberikan konsekuensi untuk Nadal terkait relasinya dengan sponsor.

Selain itu, Maisonneuve juga siap menyertakan berkas catatan medis yang membuktikan bahwa Nadal absen panjang pada 2012 karena cedera lutut kiri yang serius.

Sementara itu, pengacara Bachelot, Olivier Chappuis, berargumen bahwa perkara ini bersumber dari lemahnya pengontrolan anti-doping Federasi Tenis Internasional (ITF).

"Ada kesenjangan besar antara kesuksesan yang dia nikmati dan kontrol yang lemah dari anti-doping," kata Chappuis.

(Baca juga: Akhirnya! Maria Sharapova Capai Final Pertamanya Setelah Kena Sanksi Doping)

Chappuis juga menyebut bahwa komentar Bachelot tidak membuat Nadal ditinggalkan oleh sponsornya.

Perkara ini sudah bergulir sejak tahun lalu. Nadal mengambil langkah hukum karena Bachelot telah menuduhnya tanpa ada bukti.

Sebuah putusan dari kasus ini diharapkan bisa keluar pada 16 November mendatang.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P