Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Denmark Open 2017 - Pecah Telur, Pebulu Tangkis Thailand Ini Membuat Bulu Tangkis Indonesia Tampak Makin Terpuruk

By Any Hidayati - Senin, 23 Oktober 2017 | 18:07 WIB
Pebulu tangkis tunggal putri Thailand, Ratchanok Intanon, menghadiri konferensi pers jelang turnamen Singapura Terbuka 2017 di Singapura, 10 April 2017. (ROSLAN RAHMAN/AFP PHOTO)

Pada Minggu (22/10/2017) tampaknya menjadi hari bahagia bagi tunggal putri Thailand, Ratchanok Intanon.

Pasalnya, Intanon akhirnya mendapat gelar superseries pertama di musim 2017.

Sepanjang tahun 2017, prestasi Intanon terbilang tidak terlalu bagus.

Kesuksesan pebulu tangkis Thailand ini seolah menjadi sinyal keras buat bulu tangkis Indonesia.

Sejak pensiunnya Susi Susanti dan pindahnya Mia Audina ke Belanda, nyaris tak ada lagi pemain tunggal putri yang bisa mendominasi pentas internasionall.

Bahkan, kecenderungannya prestasi tunggal putri Indonesia belum menunjukkan tanda-tanda kebangkitan.

Sementara di negara-negara yang dulu tak diperhitungkan, mulain berkembang pesat.

Sukses Intanon salah satu bukti perkembangan bulu tangkis Thailand yang membanggakan.

Apalagi, secara umum Indonesia juga gagal total di Denmark Terbuka.

Tak satu pun wakil Indonesia yang meraih gelar.

Satu-satunya wakil Indonesia di final, ganda putra Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, dipaksa menyerah oleh pasangan China, Lui Cheng/Zhang Nan, dengan skor 16-21, 24-22, 19-21.


Tunggal putri Thailand, Ratchanok Intanon, setelah memastikan diri sebagai juara Denmark Open 2017 pada Minggu (22/10/2017).(bwfworldsuperseries.com)

Prestasi terbaik Intanon di level superseries adalah finalis All England 2017 di awal tahun 2017.

Meskipun seret di level superseries, Intanon menyabet dua gelar grand prix gold di Thailand dan New Zealand.


Pada bulan Juni, pebulu tangkis berusia 22 tahun tersebut meraih gelar juara Thailand Open 2017.

Intanon menang rubber games atas rekan senegaranya, Busanan Ongbamrungphan, dengan skor 21-18, 12-21, dan 21-16.

(Baca Juga: Gara-gara Cedera, Marcus/Kevin Terpaksa Absen dari Prancis Terbuka 2017)

New Zealand Open 2017 menjadi gelar grand prix golden kedua Intanon setelah menang atas Saena Kawakami dari Jepang.

Kemenangan di Denmark Open 2017 membuat Intanon pecah telur di level superseries.

(Baca Juga: Sabet Juara Denmark Open 2017, Ratchanok Intanon Malah Minta Maaf)

Pada final, Intanon menang rubber games dengan skor 14-21, 21-15, dan 21-19 atas tunggal putri Jepang, Akane Yamaguchi.

Ratchanok Intanon kembali berburu gelar superseries pada French Open 2017 yang berlangsung pada 24-29 Oktober 2017 di Paris, Prancis.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P