Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Saat ini China dianggap sudah tak lagi mendominasi di dunia bulu tangkis.
Hal ini dibuktikan dari hasil di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis Junior 2017.
Dari dua wakil yang masuk ke babak final, ganda putra dan tunggal putri, tidak ada yang berhasil meraih gelar juara.
Menurut Tim Manager Indonesia, Susy Susanti, persaingan di bulu tangkis junior tingkat dunia semakin ketat.
Susy tidak lagi melihat Tiongkok menjadi negara yang mendominasi dan mengancam negara lain.
(Baca Juga: Siti Fadia Sudah Tidak Fit Menjelang Partai Final Kejuaraan Dunia Junior 2017))
Perkembangan bulu tangkis justru sudah semakin menyebar ke bebrapa negara seperti Thailand, India, Turki, Jepang, dan Irlandia.
Dari pengamatan Susy, dominasi Tiongkok tidak lagi terlalu kuat karena secara teknis, permainan pebulu tangkis dari negara manapun sama kuat dan memiliki trik bermain yang mumpuni.
"Sekarang kalau dicermati kekuatan bulu tangkis junior dan senior sudah mulai tersebar. Semua punya kekuatan dan peluang yang sama. Di tahun ini, di tingkat junior, Tiongkok hanya dua wakil yang lolos final. Artinya, kekuatan permainan negara lain makin berkembang dan merata. Jadi, memang akan makin ketat dan bervariasi," jelas Susy seperti dikutip Bolasport.com dari Wartakota.
Di ganda putra, wakil China Di Zijian/Chang Wang yang merupakan unggulan 13 kandas di tangan ganda Jepang Mahiro Kaneko/Yunosuke Kuboto yang menempati unggulan keempat.
Sedangkan di ganda putri, tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung berhasil mengalahkan Yue dengan skor 21-13 13-21 24-22 dalam waktu 1 jam 4 menit.