Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Tiga belas pegulat DKI yang dikirim untuk mengikuti Kejurnas Gulat 2017 di Jakarta seperti mendapat angin segar atas kehadiran Chef de Mission, H. Heru Pujihartono, dalam turnamen gulat beberapa bulan terakhir ini.
Tentu angin segar ini lebih istimewanya pada kejurnas senior yang dilaksanakan di GOR Ciracas 24 - 27 Oktober 2017.
Kejurnas gulat senior tahun 2017 ini sekaligus menjadi ajang test event pesta olahraga Asia, Asian Games XVIII/2018 yang diikuti 285 pegulat dan ofisial dari 22 daerah termasuk peserta dari Thailand.
Khususnya setelah dua kali pengiriman tim gulat DKI (ke Kejurnas PPLP Agustus 2017, dan ke Popnas September 2017 di Grobogan Jawa Tengah). Pada pengiriman pertama ke kejurnas antar PPLP, prestasi pegulat DKI masih terlihat biasa-biasa saja dengan perolehan tiga medali perunggu.
(Baca Juga: French Open 2017 - Batal Lawan Lin Dan, Anthony Punya Kans Besar)
Saat itu Pak Haji Heru, demikian Ketua Bidang Dana Pengprov PGSI DKI ini biasa dipanggil, baru pertama kali ditunjuk menjadi Chef de Mission Tim Gulat DKI seperti dikutip Bolasport.com dari Tribunnews.com.
Namun sejak penunjukan itu Heru terjun langsung dan terlibat dalam hampir setiap kegiatan dan aktifitas latihan.
Dia memeriksa kondisi latihan, mencatat semua kebutuhan mendasar yang diperlukan untuk meningkatkan prestasi pegulat DKI.
Intensitas perhatian - dan tentu saja dengan dukungan dana - membawa hasil yang luar biasa pada Popnas (Pekan Olahraga Pelajar Nasional) gulat di Grobogan Jawa Tengah. Tim gulat DKI berhasil meraih satu medali emas, satu medali perak, dan dua medali perunggu.
Menurut pelatih gulat DKI, Eko Triyono prestasi yang diraih tim gulat DKI ini amat luar biasa, bukan saja karena berhasil melampaui target, akan tetapi ada perubahan suasana yang menjanjikan bagi masa depan prestasi gulat DKI menuju prestasi nasional.