Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Dua atlet triatlon Indonesia, Andy Wibowo dan Inge Prasetyo, mengikuti IRONMAN World Championship yang berlangsung di Kailua-Kona, Hawaii pada Minggu (14/10/2017) lalu.
Bagi cabang olahraga triatlon Tanah Air, pencapaian Andy dan Inge merupakan sejarah baru karena untuk pertama kalinya atlet triatlon putra dan putri Indonesia mengikuti ajang IRONMAN World Championship.
Saat berlomba dikejuaraan ini, kedua wakil Indonesia ini harus berenang sejauh 3,8 kilometer, dilanjutkan bersepeda sejauh 180 kilometer, dan berlari sejauh 42,195 kilometer untuk mencapai garis finis.
Inge, seorang sport enthusiast dengan prestasi luar biasa berhasil menyelesaikan lomba dengan catatan waktu 13 jam 18 menit 17 detik.
Sementara itu, Andy yang merupakan mantan perenang nasional finis dengan catatan waktu 9 jam 49 menit 38 detik.
"Jika melihat catatan waktu untuk full distance di IRONMAN, apa yang saya capai di Koba memang lebih buruk dari pencapaian saya pada IRONMAN Taiwan 2016. Tetapi, ini catatan waktu terbaik saya pada IRONMAN World Championship," ujar Inge.
Namun, dari segi misi atau target, Inge mengaku hal tersebut telah memenuhi pencapaiannya. Di Kona, misi utama Inge adalah membawa bendera Merah Putih melintasi garis finis.
(Baca juga: Max Verstappen Klarifikasi soal Ucapan Tak Pantas kepada 'Race Steward')
"Misi itu telah saya tuntaskan. Bahkan, seandainya saya harus berjalan atau merangkak untuk mewujudkannya, saya akan melakukannya," ujar Inge.
Bagi Andy, pencapaiannya di Kona masih belum memenuhi target pribadi.
Meski begitu, pria yang berdomisili di Pulau Dewata ini mengaku cukup puas dengan catatan waktu yang diukirnya pada IRONMAN World Championship 2017.
Apalagi, ini merupakan keikutsertaannya yang pertama kali di kategiri full distance di IRONMAN dan kejuaraan dunia untuk kategori yang sama.
"Pencapaian di Kona beberapa waktu lalu adalah usaha terbaik yang bisa saya berikan saat ini," ucap Andy.
Bagi Andy, tantangan terberat yang dihadapi saat mengikuti IRONMAN World Championship 2017 berada di fase bersepeda.
(Baca juga: Ahsan/Rian Melangkah ke Babak Kedua Prancis Terbuka)
Angin yang tertiup dari berbagai arah membuatnya cukup kerepotan mengatur irama kecepatan saat melaju.
"Sepeda saya sempat mengalami kerusakan mekanis," ujar Andy.
Andy juga terkendala masalah mental karena banyak kondisi yang tidak sesuai dengan rencana yaitu kerusakan sepeda dan mendapat penalti lima menit yang sempat mengganggu mental bertandingnya.
Inge juga mengaku mendapat persoalan serupa ketika sepedanya bermasalah yang membuat dia hampir putus asa.