Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Tim Gulat Kaltim menjadi juara umum di Kejurnas Gulat Senior 2017, sekaligus Test Event menuju Asian Games 2018
Tim gulat Kaltim berhasil meraih Enam medali Emas, Dua Perak dan Tujuh Perunggu dengan mengantongi nilai 98 yang berlangsung di GOR Ciracas, Jakarta Timur, Jumat (27/10).
Kaltim tampil sebagai juara umum karena di hari terakhir menambah tiga medali emas lewat M Aliansyah di kelas 65 kg grego romawi, Ashar Ramadhan di kelas 98 kg grego romawi, dan Papang Ramadhan di kelas 130 kg juga grego roman.
Sedang Jatim menempel diposisi kedua setelah mengumpulkan 4 medali emas, 2 perak dan 8 perunggu. Tambahan medali emas terakhir disumbang Lulut Gilang Saputra di kelas 85 kg grego romawi putra setelah difinal mengalahkan Fernandus dari Kalsel.
"Jatim mengumpulkan 4 medali emas di Kejurnas kali ini merupakan suatu upaya mengembalikan kejayaannya setelah di PON IX Jabar sempat tersisih lawan Jabar," jelas Sekjen Pengprov PGSI Jatim, Hartono seperti dikutip Bolasport.com dari Tribunnews.com.
"Dengan begitu kami bersyukur di Kejurnas kali ini wasit berlaku netral dan memberikan keleluasaan bagi semua pegulat menunjukkan kepiawainnya diatas matras," lanjut Hartono.
Sedang Ketua Umum PP PGSI, Ramidin Saragih memberikan acungan jempol, meski pertandingan gulat test event menuju Asian Games sifatnya Kejurnas, namun persaingan cukup ketat antar pegulat yang tampil seperti halnya datang dari Jatim, Kaltim, Kalsel, DKI Jakarta, Jabar dan Banten.
Hal itu memberikan angin segar bagi kemajuan prestasi atlet gulat nasional. Persaingan diatas matras secara sportifitas itu harus ditegakkan. Dengan harapan mampu menghasilkan prestasi internasional.
Meski cabang gulat tidak dipertandingkan di SEA Games 29 Malaysia Agustus 2017, namun bukan suatu halangan bagi pegulat nasional langsung melangkan ke Asian Games 18 di Jakarta tahun 2018.
Yang penting katanya, bagaimana atlet yang terjaring masuk Pelatnas ditempa seoptimal mungkin selama melakukan persiapan di Pelatnas.
PP PGSI akan mengusulkan pada pemerintah (Menpora) pegulat yang berprestasi melakukan training camp di luar negeri selama dipersiapkan ke multi event empat tahunan Asia.