Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Munculnya nama Anthony Sinisuka Ginting dalam jajaran juara superseries 2017 membuat publik Indonesia memiliki secercah harapan bangkitnya sektor tunggal putra.
Pebulu tangkis berusia 21 tahun tersebut merangsek ke jajaran peringkat 20 besar dunia setelah menjuarai Korea Open 2017.
Kala itu, Anthony menang atas sang kompatriot, Jonatan Christie, di partai final.
Melorot di Jepang dan Denmark, performa Anthony membaik di French Open 2017 dengan lolos ke perempat final.
Langkahnya terhenti di tangan tunggal putra Jepang, Kenta Nishimoto, yang kemudian menjadi runner-up French Open 2017.
Meskipun demikian, nasib Anthony ternyata di ambang bahaya jika ingin mendapat undangan final superseries di Dubai, Uni Emirat Arab, pada 13-17 Desember 2017.
Seperti dikutip BolaSport.com dari Badzine.Net, saat ini Anthony berada di urutan 9 calon penerima undangan ke Dubai.
(Baca Juga: Bicara Ardiansyah, Bicara Grand master Catur Indonesia yang Terlupa oleh Masa)
Dengan selisih poin hampir 3.000 poin, Anthony berada tepat di bawah tunggal putra Malaysia, Lee Chong Wei.
Saat ini Anthony mengantongi 37.120 poin sedangkan Lee Chong Wei dengan 39.010 poin.
Untuk mendapatkan undangan ke Dubai, mau tidak mau Anthony harus mengumpulkan poin sebanyak mungkin di 2 turnamen superseries tersisa yaitu China Open dan Hong Kong Open 2017.
Anthony masih berpeluang mendapat kesempatan untuk merasakan final superseries untuk kali pertama sepanjang karier seniornya.
Jika sukses menarik keluar Lee Chong Wei dari posisi 8 calon penerima undangan BWF Final Superseries 2017, Anthony akan menjadi satu-satunya tunggal putra Indonesia yang terbang ke Dubai, Uni Emirate Arab.
Tentu saja hal tersebut akan mengakhiri seret perwakilan yang dialami tunggal putra Indonesia yang terakhir kali mengikuti final superseries di era Tommy Sugiarto tahun 2014.
Kita doakan saja...