Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, keluar sebagai pemenang pada Kejuaraan Dunia Junior 2017.
Gelar juara dunia diraih Gregoria setelah mengalahkan wakil China, Han Yue, dengan skor 21-13, 13-21, 24-22 di GOR Among Rogo, Yogyakarta, Minggu (22/10/2017) lalu.
Gregoria menjadi tunggal putri Indonesia pertama yang menjadi juara dunia junior setelah Kristin Junita pada 1992.
Atas keberhasilannya tersebut, Gregoria mendapat bonus berupa uang tunai Rp 40 juta ditambah TV LED 43 inchi dan home theater.
Bagi Gregoria, ini merupakan kejuaraan dunia junior keempat atau terakhir. Tahun depan, dia mulai bersaing di level senior.
"Saya senang dan bangga bisa menjadi juara dunia pada kejuaraan dunia junior terakhir saya. Apalagi, bisa menyanyikan lagu Indonesia Raya saat menjadi tuan rumah," ucap Gregoria dalam acara pemberian bonus di Jakarta, Kamis (2/11/2017).
Menghadapi persaingan di kelas senior, pebulu tangkis kelahiran Wonogiri ini mengaku masih akan banyak belajar.
(Baca juga: Viktor Axelsen Adalah Tunggal Putra Sukses Sejak Junior hingga Senior Sebab...)
"Saya masih belajar dari pemain di atas saya. Saya akan memanfaatkan setiap kesempatan yang diberikan dari setiap pertandingan," ujar Gregoria.
Gregoria juga tidak mau menjadikan gelar yang didapat pada kejuaraan dunia sebagai beban.
"Dianggap sebagai pemain andalan masa depan saya merasa biasa saja. Yang terpenting, terus giat berlatih," ujar Gregoria.
Selain Gregoria, pemain yang mendapat bonus adalah juara dunia junior ganda campuran, Rinov Rivaldy (PB Djarum), runner-up ganda campuran Rehan Naufal/Siti Fadia Silva Ramadhanti, dan runner-up ganda putri Ribka Sugiarto.
Tidak hanya para atlet, penghargaan juga diberikan kepada pelatih yang telah mengawal prestasi para pebulu tangkis pada ajang Kejuaraan Dunia Junior 2017 yakni Nova Widianto.