Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Catur Bisa Menyatukan Perbedaan

By Imadudin Adam - Senin, 6 November 2017 | 06:54 WIB
Pecatur-pecatur difabel Indonesia saat menjalani laga disiplin catur standar pada ASEAN Para Games 2017 yang berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia. (MEDIA CDM APG)

 Sebanyak 300 pemain catur dari seluruh Indonesia bertanding dalam kejuaraan piala Maruarar Sirait dan Hatta Taliwang yang berlangsung di Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga Administrasi Negara (STIA LAN), Sabtu (4/11/2017).

Peserta dari berbagai usia mengikuti kejuaraan yang digelar dari pagi hingga malam hari ini.

Perlombaan ini digelar untuk memperingati hari sumpah pemuda dan menyambut hari pahlawan.

Turnamen catur non-master itu dipercaya mampu menjalin tali persaudaraan dan silaturahmi antar peserta.

Semua peserta tampak bahagia sekalipun tak semua peserta jadi juara dan mendapatkan hadiah.

Sementara peserta yang mendapatkan hadiah mencapai 100 orang. Juara pertama direbut Syaiful Bahri yang meraih 8,5 poin dari sembilan babak yang menggunakan sistem Swiss.

Pengurus Besar Persatuan Catur Seluruh Indonesia (PB Percasi) memuji pelaksanaan turnamen non master tersebut.

Ketua Komisi Pembinaan Catur Sekolah PB Percasi Hendry Jamal mengatakan, Piala Maruarar Sirait dan Hatta Taliwang tersebut memenuhi semua persyaratan sebuah turnamen catur sehingga layak menjadi percontohan.

"Turnamen ini tertib, tiga hari sebelum hari H sudah close pendaftaran. Jumlah pesertanya mencapai 300 orang, tempat mainnya nyaman, disediakan makan siang, dan melibatkan wasit berstandar internasional dari PB Percasi. Ini patut jadi acuan dan percontohan," kata Hendry kepada wartawan di lokasi.

Hendry yang ikut mengawasi jalannya turnamen sejak technical meeting hingga penetapan juara ini menilai, kualitas turnamen catur non master ini sudah sesuai dengan standar Percasi.

Untuk itu dirinya berharap turnamen seperti ini sering digelar sehingga gaung catur di Indonesia terus meningkat.

Menanggapi pujian PB Percasi, penanggung jawab turnamen Hatta Taliwang yang juga mantan anggota DPR berterima kasih.

Menurut Hatta, turnamen ini dimaksudkan untuk memperbaiki turnamen catur sehingga lebih profesional meskipun diadakan untuk non Master.

"Saya ingin memotivasi pecatur non master. Mudah-mudahan ini juga jadi contoh bagaimana menggelar turnamen yang benar," kata Hatta.

Sementara Anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Maruarar Sirait mengatakan, pelaksaan catur ini untuk mempererat persaudaraan antar anak bangsa.

Ara sapaan akrab Maruarar ini menjelaskan, pertandingan catur yang mengangkat tema 'Gens Una Sumus' yang artinya kita semua bersaudara.

(Baca Juga: Pulih dari Cedera, Novak Djok)

Menurutnya, meskipun dirinya sering berbeda pendapat dengan Hatta Taliwang dari sisi politik. Tapi, mereka berdua bisa dipersatukan melalui permainan catur.

"Itulah indahnya persahabatan," kata Ara yang juga Ketua Umum DPP Taruna Merah Putih (TMP).

Dalam kesempatan itu, Ara juga menyempatkan diri untuk bertanding melawan sejumlah perserta catur. Bahkan Ara tampak melawan peserta termuda berusia 8 tahun Morado Simanjuntak.

Menurutnya, wasit catur juga harus adil agar peserta tenang dan aman. Demikian juga mengurus negara, kalau pemimpinnya adil maka negara akan tenteram seperti sekarang ini.

Berita ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul: Maruarar Sirait: Catur Satukan Perbedaan

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P