Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Jumlah itu dua kali lebih banyak dibanding rival abadinya, Rafael Nadal (Spanyol), yang juga akan berburu gelar pada tahun ini.
Di atas kertas, kans juara Federer memang lebih besar ketimbang para pesaingnya.
Selain faktor kenyang pengalaman bertanding pada ATP Finals, Federer juga tercatat telah enam kali menjadi juara yakni pada 2003, 2004, 2006, 2007, 2010, dan 2011.
Di luar dari rekam jejak pada ATP Finals, performa Federer sepanjang kalender kompetisi 2017 juga terbilang oke dan konsisten.
Petenis 36 tahun ini sukses meraih dua gelar Grand Slam (Australia dan Wimbledon), tiga titel ATP Masters 100 (Indian Wells, Miami, dan Shanghai), dua gelar turnamen lain (Halle Open dan Basel Open), serta rekor empat kemenangan atas Nadal sepanjang 2017.
"Ini adalah pencapaian yang bagus," ucap Federer.
"Saya sangat senang bisa kembali ke sini dan berkesempatan berkompetisi melawan pemain-pemain terbaik," kata Federer lagi.
ATP Finals merupakan turnamen elite akhir tahun bagi delapan petenis terbaik.
Tahun ini, ATP Finals diikuti oleh Federer, Sock, Cilic, Zverev, Nadal, Grigor Dimitrov (Bulgaria), Dominic Thiem (Austria), dan David Goffin (Belgia).
A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on