Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Indonesia mengirim dua wakil pebulu tangkis tunggal putra pada China Open 2017 yang akan digelar di Haixia Olympic Sports Center, Fuzhou, 14-19 November.
Mereka adalah Anthony Sinisuka Ginting dan Jonathan Christie.
Bagi kedua pemain, ini merupakan kali pertama mereka tampil pada turnamen level superseries premier tersebut. Keduanya akan langsung berhadapan dengan pemain unggulan pada babak pertama.
Jonatan akan menghadapi Lin Dan (China). Jika mampu melewati adangan pemegang dua medali emas Olimpiade ini, Jonatan akan bertemu dengan Anthony.
Berdasarkan rekor pertemuan, Jonatan masih tertinggal 1-3 dari Lin Dan. Kali terakhir, kedua pemain bertemu pada Australia Open 2017.
Saat itu, Jonatan kalah dengan skor 14-21, 19-21.
(Baca juga: MotoGP Valencia 2017 - Perjalanan Marc Marquez Menuju Gelar Juara Dunia Keempat MotoGP)
"Kalau dillihat dari persiapan, sudah oke. Dari segi teknik, fisik segala macam sudah oke. Tapi, kalau untuk ketemu Lin Dan atau siapa pun, harus tetap optimistis dulu," kata pelatih nasional tunggal putra Hendry Saputra, Senin (13/11/2017).
"Kami perlu lihat dan pelajari gaya permainan Lin Dan. Apalagi dia tuan rumah, jadi tidak gampang. Rekornya bagus, standarnya juga bagus. Jadi mesti balik ke Jonatan lagi, harus lebih percaya diri. Bukan menjadi beban, tetapi menjadi kesempatan," ujar Hendry.
Hendry berharap Jonatan tetap optimistis dan bisa mengatasi pikirannya sendiri dengan menyiapkan strategi permainan. Tidak sekadar memikirkan kemenangan dan kekalahan.
Meski begitu, Hendry tak menampik jika Jonatan masih memiliki peluang untuk menang. Asalkan anak didiknya tersebut bisa tampil bagus menghadapi Lin Dan.
(Baca juga: China Open 2017 - Pulih dari Cedera, Marcus/Kevin Siap Tampil Maksimal)
"Untuk Jonatan kalau main normal, peluangnya fifty-fifty karena untuk meraih kemenangan tidak mudah. Tapi, kalau dia bisa main bagus, kemungkinan besar untuk menang ada. Selalu harus tetap optimistis. Turnamen di China dan Hong Kong ini termasuk ujian buat mereka," ujar Hendry.
"Jonatan harus lebih safe dan ulet, ini penting agar dia bisa mengatur strategi permainan di lapangan. Persiapannya yang dilakukan Jonatan mencapai 8 hari dan jumlah tersebut mau tidak mau harus cukup," ucap Hendry.
Tahun ini, pencapaian terbaik Jonatan adalah menjadi runner-up pada Korea Open. Saat itu, dia dikalahkan rekan senegara, Anthony dengan skor 13-21, 21-19, 20-22.
Sebuah kiriman dibagikan oleh BolaSport.com (@bolasportcom) pada