Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sebuah tim olahraga wajib menjunjung tinggi rasa kekeluargaan dan toleransi jika ingin mencapai hasil optimal dalam ajang yang digeluti.
Hal itulah yang menjadi kekuatan utama tim bola basket putri Merpati Bali jelang keikutsertaan mereka pada Srikandi Cup 2017-2018.
Menurut sang pelatih, Bambang Asdianto Pribadi, atau yang akrab disapa Bing, para pemain Merpati terdiri dari berbagai macam agama dan suku bangsa.
"Bagi saya, Merpati adalah tim yang luar biasa daripada tim-tim yang lain," kata Bing kepada para awak media di Jakarta, Kamis (16/11/2017).
"Di sini, kami punya lima agama, delapan suku bangsa, dan kuliah di enam kampus berbeda," ujar Bing lagi.
(Baca juga: Targetkan Juarai Srikandi Cup, Merpati Bali Tetap Fokus Kembangkan Pemain Muda)
Segala perbedaan itu tak menjadi kendala bagi Merpati untuk mencapai target mereka musim ini.
Sebaliknya, dengan adanya perbedaan, skuat Merpati menjelma menjadi tim yang kompak, serta muncul rasa saling memiliki antara satu sama lain.
"Dengan segala perbedaan itu, kami bisa bertahan dalam 2 tahun terakhir. Menurut saya ini luar biasa," ujar Bing.
"Mereka tinggal satu rumah dan sudah saling mengerti. Hal itu sudah membuktikan bahwa kami satu keluarga meski berasal dari latar belakang yang berbeda-beda," tutur Bing melanjutkan.