Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Petenis asal Australia, Jelena Dokic membuat pengakuan mengejutkan soal bagaimana ayah kandungnya, Damir Dokic, telah melakukan tindak kekerasan kepadanya.
Hal tersebut dilakukan Damir yang juga berperan sebagai pelatih Jelena sejak usia enam tahun.
Perempuan kelahiran Kroasia itu mengatakan kalau dirinya sering dicambuk dengan sabuk kulit dan ditendang kalau tidak berlatih dengan baik.
Salah satu pengalaman terburuknya adalah kala ditinggal oleh ayahnya setelah kalah dalam pertandingan Wimbledon di tahun 1999.
Jelena yang kala itu berusia 16 tahun membuat prestasi membanggakan setelah mengalahkan petenis nomor satu saat itu, Martina Hingis, sebelum tersingkir di babak semifinal.
(Baca Juga: Begini Ekspresi Maria Sharapova Saat Dilamar Penonton di Tengah Pertandingan)
Hasil yang diraihnya kala itu tentu merupakan hal yang menakjubkan, akan tetapi bagi sang ayah, kegagalan tetaplah sebuah hal yang memalukan.
Akibatnya Jelena tidak diperbolehkan kembali ke hotel dan dirinya ditinggal di lounge pemain setelah kekalahannya tersebut.
Tidak ingin ditemukan dalam kondisi menyedihkan, petenis yang sempat menduduki peringkat empat dunia itu bersembunyi sebelum ditemukan oleh petugas kebersihan pada jam 11 malam.
Former tennis star Jelena Dokic details being horrifically abused by her father for years: https://t.co/vIfaTeYwRf pic.twitter.com/aU2iMcezkR
— USA TODAY Sports (@usatodaysports) November 15, 2017
Ia pun harus menemukan tempat lain untuk bermalam saat itu padahal dirinya tidak membawa uang atau bekal apapun.
Damir Dokic sendiri memang dikenal memiliki temperamen serta perilaku yang buruk, salah satunya saat diusir dari lapangan karena merusak kamera salah satu jurnalis.
Akan tetapi Jelena sendiri baru bisa menceritakan pengalaman kelamnya itu melalui buku berjudul "Unbreakable" yang dirilis pada bulan November ini.
"Saya tahu buku itu disebut Unbreakable, tapi pada akhirnya, dia (Damir) hampir menghancurkan saya," ujar Jelena seperti dikutip BolaSport.com dari The Guardian.
(Baca Juga: Urusan Dilamar Penonton, Respons Steffi Graf Masih yang Paling Epik)
"Saya hanya ingin seseorang datang untuk berbicara atau menanyakan apakah saya memerlukan sesuatu? Tapi tidak ada," imbuhnya.
Jelena kini memutuskan untuk hidup terpisah dari keluarganya yang memutuskan tinggal di kampung halaman sang ayah, Serbia.
Ia sebenarnya telah mencoba untuk melakukan rekonsiliasi dengan ayahnya, akan tetapi hal tersebut belum terwujud karena sikap ayahnya yang keras kepala.
"Apakah saya kadang-kadang berharap untuk memiliki ayah yang normal dan keluarga yang normal? Benar,"
"Tapi Anda tidak bisa memilih orang tua Anda dan saya agak beruntung berada di sini, lebih beruntung dari yang lain saya pikir," kata Jelena Dokic.