Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pengprov Asosiasi Bola Tangan Indonesia (ABTI) Jatim, menggelar Kejurda Handball 2017 di GOR Futsal Unesa, 4-7 Desember 2017.
Kejurda ini digelar untuk memperkenalkan olahraga bola tangan di Jawa Timur.
Olahraga handball sendiri sejatinya merupakan olahraga yang mengadopsi olahraga basket dan futsal.
Secara peraturan nyaris sama dengan futsal hanya perbedaanya apabila futsal menendang dan membawa bola dengan kaki, namun untuk handball menggunakan tangan seperti basket.
Dalam Kejurda ini ada tujuh daerah atau tujuh Pengcab masing-masing diwakili tim handball putra dan putri yakni, Surabaya, Bojonegoro, Lamongan, Trenggalek, Kediri, Gresik, dan Sidoarjo.
(Baca Juga: Ferrari Tetap Inginkan Keluar dari F1 meski Sang Saudara Baru Bergabung)
Karena terbilang masih belum familiar dan belum menyebar di Jatim pada khususnya, pengcab yang ikut serta masih terbatas.
Untuk itu, selain bertujuan mengenalkan cabor ini, Pengprov ABTI Jatim sekaligus mencari bibit pemain handball andal di Jatim, yang masih terbilang sangat minim dibanding cabor lain.
"Dengan kejurda ini kami pengurus Pengprov ABTI Jatim ingin memasyarakatkan olahraga handball. Ini program pertama kami dan bagian dari sosialisasi kami, menyongsong Porprov 2019," kata Muhamad Harryanto Ketua Harian Pengprov ABTI Jatim seperti dikutip Bolasport.com dari Surya.
"Intinya ini wujud keseriusan kami terhadap pembinaan handballdi Jatim, sekaligus sebagai pembibitan juga," lanjut Muhammad.
Pihaknya menjelaskan, sebenarnya olahraga ini sudah lama masuk di Indonesia, tapi karena ada beberapa penyebab yang membuat olahraga ini vakum, akhirnya eksistensi handballmeredup.
Kini akan digeliatkan kembali dengan mencari sumber daya manusia dari daerah-daerah di Jatim.
(Baca Juga: Soal Pembahasan Kontrak Daniel Ricciardo Tidak Ingin Terburu-buru)
"Handball ini cabor olympic yang ditandingkan di olimpiade dan Asian Games, sebenarnya sudah populer di Indonesia saat PON kedua, tapi setelah itu vakum, karena handball itu cabor yang full body contact, yang dimainkan orang 11 di lapangan dan sering membuat kericuhan," jelasnya.
"Setelah adanya inovasi akhirnya dibuat di ruangan dan mulai berkembang lagi sekarang, mulai lagi di Indonesia tahun 2007 dan di Jatim 2012," lanjutnya.
Pengprov ABTI berharap kejuaraan ini menarik para Pengcab lainnya agar bertambah dari tujuh saat ini. Hingga lebih dari 12 Pengcab sebagai syarat bertanding di Porprov.
Menurutnya, kegiatan seperti ini akan diadakan setiap tahun untuk menyongsong PON 2020.
Harapannya adalah di PON 2020 bisa memasukkan bola tangan sebagai cabor untuk dipertandingkan.
A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on