Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Federasi Bulu Tangkis Dunia atau Badminton World Federation (BWF) telah memberlakukan aturan baru tentang servis pada 2018.
Pada aturan baru tersebut dijelaskan bahwa shuttlecock harus berada pada posisi 1,15 meter di atas permukaan lapangan pada saat pemain akan melakukan pukulan pertama (servis).
Aturan sebelumnya, menyatakan shuttlecock harus berada di bawah pinggang pemain saat dipukul pertama kali.
Perubahan peraturan tersebut membuat pemain yang berbadan tinggi seperti Viktor Axelsen mengeluh.
(Baca Juga: Legenda Bulu Tangkis India: Pemain Top Harus Ikut Minimal 12 Turnamen adalah Aturan yang Penuh Ironi)
Tunggal putra nomor satu dunia asal Denmark tersebut merasa getir karena aturan tersebut akan memberikan keuntungan bagi pemain yang bertubuh lebih pendek.
Keluhan Axelsen kemudian disampaikan melalui video di channel YouTube miliknya, ViktorAxelsen.
Pada keterangan video tersebut, pebulu tangkis yang tingginya 1,94 meter itu menulis, "BWF akan memberlakukan aturan baru: "Servis 1.15 meter tahun depan. Saya tidak tahu harus berkata apa selain saya menemukan perubahan ini sangat sulit dimengerti."
Pada video yang diunggah Minggu (17/9/2017), Axelsen pun memberikan contoh jika aturan tersebut diaplikasikan oleh pebulu tangkis yang bertubuh tinggi.
(Baca Juga: Ini Bukti Lee Chong Wei sebagai Penguasa BWF World Superseries Finals Sektor Tunggal Putra)
Bersama dengan temannya, Axelsen memperlihatkan bagaimana susahnya pemain bertubuh tinggi melakukan servis sesuai aturan baru.
Aturan tersebut membuat shuttlecock yang dipukul oleh pemain bertubuh tinggi lebih mudah menabrak net atau bahkan keluar dari lapangan.
Dikutip BolaSport.com dari YouTube, berikut adalah video latihan Axelsen yang mengaplikasikan aturan servis terbaru BWF.