Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Nasib Sektor Tunggal Putri China Tahun 2017 Tak Seindah Dulu

By Susi Lestari - Jumat, 8 Desember 2017 | 21:42 WIB
Pebulu tangkis tunggal putri China, He Bingjiao, merayakan kemenangan pada final Prancis Terbuka di Pierre de Coubertin stadium, Paris, 30 Oktober 2016. (MIGUEL MEDINA/AFP PHOTO)

Prestise China di sektor tunggal putri akan dipertaruhkan pada turnamen BWF World Superseries Finals 2017 yang akan digelar di Dubai, Uni Emirat Arab, 13-17 Desember 2017.

Pertaruhan nama baik itu akan diwakili oleh Chen Yufai dan He Bingjiao.

Tahun 2017 dapat dikatakan menjadi catatan kelam bagi sektor tunggal putri China.

Catatan kelam itu ditandai saat Chen Yufai terhenti di perempat final Hong Kong Open 2017 bulan lalu.

(Baca Juga:Musuh Bebuyutan Marcus/Kevin Ternyata Pemegang Gelar Ganda Putra Terbanyak pada BWF Superseries Finals)

Terhentinya Chen menandai untuk pertama kalinya China tidak memiliki gelar sama sekali untuk sektor tunggal putri pada keseluruhan (12) turnamen superseries.

Jika dicatat, 12 seri Superseries tahun 2017 dapat dibagi menjadi Tai Tzu Ying (Taiwan) dengan lima gelar, Pusarla V. Sindhu (India) dengan dua gelar, dan masing-masing satu gelar; Sayaka Sato (Jepang), Nozomi Okuhara (Jepang), Akane Yamaguchi (Jepang), Ratchanok Intanon (Thailand), serta Carolina Marin (Spanyol).

Tertutupnya gelar China di sektor tunggal putri menjadi sebuah hal yang menarik dalam evolusi bulu tangkis.

(Baca Juga: 9 Pemain Voli Wanita Asal Universitas Filipina yang Kecantikannya Perlu Kamu Waspadai)

Jika dahulu, China bisa berjaya melalui nama-nama elit seperti Wang Yihan, Wang Shixian, Jiang Yanjiao, Wang Xin, hingga Li Xuerui, kini satu pekan sebelum gelaran BWF Superseries Finals 2017, publik negari tirai bambu akan diliputi perasaan harap-harap cemas.