Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Statistik Ini Menjadi Bukti Jika Dominasi China Sudah Mulai Kendor

By Susi Lestari - Jumat, 8 Desember 2017 | 22:32 WIB
Pebulu tangkis tunggal putri China, He Bingjiao, merayakan kemenangan pada final Prancis Terbuka di Pierre de Coubertin stadium, Paris, 30 Oktober 2016. (MIGUEL MEDINA/AFP PHOTO)

China dan dominasinya pada olahraga bulu tangkis sudah menjadi rahasia umum. 

Setiap tahun, negara yang dikenal dengan julukan tirai bambu ini seolah tak jemu menghadirkan pemain-pemain bulu tangkis yang memiliki potensi dan bakat luar biasa.

Khusus di sektor tunggal putri, China mampu menorehkan dominasi yang kuat terhitung sejak 2010.

Dikutip BolaSport.com dari BWF World Super Series, pada tahun 2010, terlepas dari kehadiran pemain seperti Saina Nehwal (India), Tine Baun (Denmark), Juliana Schenk (Jerman), dan Sung Ji-hyun (Korea Selatan), China berhasil memenangkan delapan gelar Superseries (tidak termasuk Superseries Finals).

(Baca Juga: Musuh Bebuyutan Marcus/Kevin Ternyata Pemegang Gelar Ganda Putra Terbanyak pada BWF Superseries Finals)

Setahun kemudian, sektor tunggal putri China melakukan hal yang lebih baik lagi, yakni memenangi 11 Superseries, sementara satu gelar yang tersisa berhasil disabet oleh Porntip Buranaprasertsuk (Thailand) di India Open 2011.

Dominasi berlanjut hingga 2012, dengan Li Xuerui mencapai puncak bahkan di awal kariernya.

China pun berhasil memboyong gelar tujuh gelar Superseries pada 2012 dan 2013.

Tahun selanjutnya, China masih terus menajamkan dominasinya dalam persaingan yang bahkan semakin ketat karena kehadiran seperti Saina Nehwal (India), Ratchanok Intanon (Thailand), Tai Tzu Ying (Taiwan), hingga Carolina Marin (Spanyol).

China berhasil membawa pulang sembilan gelar Superseries di tahun 2014.